MALANG, iNewsPurwokerto.id- Sabtu (1/10) malam sorak sorai penonton di stadion Kanjuruhan, Malang terasa semakin keras dan riuh. Keringat bercucuran bukan hanya di badan masing-masing dua tim kesebelasan yang tengah berjuang di tengah lapangan.
Ribuan penonton yang memenuhi tribun pun tidak kalah bermandikan keringat. Dengan emosi yang semakin tersulut, setelah hasil akhir pertandingan keluar. Pendukung tuan rumah semakin memanas setelah skor akhir menunjukkan tertinggal satu poin.
Sontak, beberapa penonton mulai menuruni tribun dan menerobos masuk lapangan hijau di antara gelapnya malam. Langit hitam dengan sorot lampu stadion menjadi saksi betapa kecewanya pendukung tuan rumah.
Di tengah masa yang memasuki area lapangan, mendadak keluar asap dari gas air mata yang dilemparkan. Membuat suasana semakin tidak terkendali. Gelap malam dengan penerangan lampu stadion, mendadak menjadi berasap dan panas.
Sesak mulai dirasakan, dengan penglihatan yang mulai kabur dan mata yang memanas. Hampir semua orang berusaha melarikan diri, mencoba keluar dari stadion.
Namun, di lain sisi, ratusan orang mulai terlibat chaos. Saling desak dengan oksigen yang terbatas membuat keegoisan dan emosi semakin beradu. Mereka yang lemah harus terima terinjak, terdorong, bahkan sampai tumbang setelah menyaksikan pertandingan olahraga klub sepak bola kebanggaan.
Dilansir iNewsPurwokerto.id dari video reels instagram yang diunggah aktor Arie Untung, di luar stadion pun masih terlihat banyak pendukung kedua tim yang masih tersulut emosi. Tak tak tak, botol, kaleng, dan berbagai benda lain pun dilemparkan ke arah mobil yang lewat. Api juga membara di jalan malam itu.
Sementara ratusan orang terkapar tak berdaya kehabisan nafas dan terluka. Beberapa lainnya mencoba menyelamatkan dengan membawa yang masih bisa diselesamatkan. Sebagian lain, menangis tersedu melihat kawannya yang terbujur kaku.
Tragedi Kanjuruhan yang mencekam ini dirasakan Arie Untung yang terkejut dengan kejadian tersebut. Ia yang tengah berada di Surabaya membagikan perasaannya yang merasakan keadaan sangat mencekam paska pertandingan Arema vs Persebaya.
Arie sangat menyayangkan kejadian tersebut. “Guys. Sayang banget, hidup dirawat orang tua disekolahkan berkeluarga, anak istri menunggu di rumah akhirnya meninggal hanya karena skor akhir sepak bola tidak memuaskan. Yuk kita pikir apakah worth it?" tambah Arie Untung.
Suami Fenita Arie itu berharap ke depannya tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini. Kendati demikian, Arie tetap ikut berduka cita. "Semoga next tidak terulang seperti ini lagi ya guys. Walaupun begitu ada yg mungkin meninggal karena hanya menjalankan tugas. Turut berduka untuk semua korban semoga husnul khotimah Aamiin,” katanya.
Menurutnya, olahraga bukan untuk menyalurkan emosi. "Udah waktunya, nonton dan bertugas di olahraga ya untuk olahraga bukan untuk emosi," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dunia persepakbolaan Indonesia tengah berduka usai terjadi tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. Stadion Kanjuruhan diketahui menjadi lokasi laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya saat itu.
Pertandingan dimenangkan oleh Persebaya Surabaya 3-2. Sayang, suporter Arema FC tidak terima dengan kemenangan tersebut dan mulai turun ke lapangan. Cekcok, baku hantam, hingga saling lempar pun tak terelakkan, menyebabkan 175 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Artikel ini pernah dimuat di iNews.id dengan judul Mencekam! Arie Untung Ungkap Kondisi yang dialaminya saat tragedi Kanjuruhan
Editor : Alfiatin