JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Dalam dunia riset, tidak semuanya mengikuti etika kemanusiaan. Kalau di Indonesia, hal-hal seperti ini jelas sangat dilarang.
Namun, di sejumlah negara, para ilmuwan masih dapat mengembangkan penelitian kontroversial. Bahkan, ada peneliti yang telah menghilangkan nyawa 400 orang. Yang lainnya, penelitian-penelitiannya di luar kewajaran.
Sebagai contoh, riset yang paling mengerikan adalah rencana memindahkan kepala manusia. Bahkan, semasa Perang Dunia II, ada sosok dokter yang sangat kontroversial yakni dokter Josef Mengele. Tokoh NAZI itu disebut Malaikat Maut karena tindakannya yang sangat gila melakukan penelitian genetik dengan cara yang sangat sadis.
Kini muncul para ilmuwan yang memang membuat gaduh dunia dengan riset kontroversialnya. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya seperti dikutip dari Sindonews:
1. Philip G Zimbardo
Dia merupakan periset asal Universitas Stanford. Philip G Zimbardo memiliki ide kontroversial untuk mencari tahu mengenai perilaku yang terjadi di penjara. Kemudian, untuk penelitiannya, ia membuat penjara tiruan di wilayah universitas dan melibatkan beberapa anak muda untuk ikut ambil peran dalam penjara buatan itu.
Ternyata riset tersebut demikian parah dampaknya. Sebab, para penjaga yang diperankan oleh relawan mulai menunjukkan perilaku kejam dan sadis. Seperti yang dilakukan kepada para tahanan sebenarnya. Sementara relawan yang menjadi para tahanan kemudian menjadi depresi dan putus asa.
BBC Prison Study menyebutkan menyatakan bahwa tahanan yang dibuat Philip G Zimbardo sama sekali tidak layak. Pasalnya eksperimen itu tak beretika, tidak jelas. Justru penelitian tersebut mengukuhkan gaya tiran dari Philip G Zimbardo.
2. Sergio Canavero
Peneliti ini merupakan seorang dokter asal Italia. Dia memiliki obsesi melakukan transplantasi organ yang sangat kontroversial. Sergio Canavero
ingin memindahkan kepala manusia ke badan manusia lainnya.
Penelitian tersebut bertujuan supaya orang yang cacat bisa berpindah tubuh ke badan manusia yang organ tubuhnya bekerja dengan baik dan lengkap. Caranya tentu saja memindahkan kepala orang yang cacat ke badan baru.
Dia sempat mendapatkan relawan untuk keinginan gilanya itu. Hanya saja saat itu relawan bernama Valery Spiridonov asal Rusia. Hanya saja sebelum upaya itu dilakuan Valery Spiridonov yang cacat dan berkursi roda mengundurkan diri.
Namun itu tidak membuat Sergio Canavero berhenti berinovasi. Dalam beberapa waktu belakangan dia yakin bisa melakukan transplantasi yang tak kalah bikin geger yakni transplantasi otak.
3. Ellen Wiebe
Dokter asal organisasi nirlaba Dying With Dignity Canada tak kalah kontroversial. Ellen Wiebe kontroversial karena pada 2021 mengaku sudah membantu 400 orang mati bunuh diri.
Namun, tindakan bunuh diri harus benar-benar berdasarkan peraturan yang memang legal di wilayah Vancouver, Canada. Mereka yang ingin mengakhiri hidup mereka harus datang ke Vancouver tempat Ellen Wiebe berada.
Dia tidak sembarangan mau bantu pasiennya bunuh diri. Mereka yang dibantu harus memenuhi syarat tertentu yang pasti di antaranya adalah kondisi kesehatan yang benar-benar kritis.
Tidak heran jika Ellen Wiebe merasa bangga bisa membantu para pasien mewujudkan keinginannya. "Ini adalah pekerjaan yang paling membanggakan yang pernah kami lakukan,”kata Ellen Wiebe.
4. John B Watson
John B Watson adalah peneliti dari John Hopkins University. Dia dan beberapa anak didikannya ingin membuktikan teori mengenai classical conditioning pada manusia. Caranya dengan memasangkan stimulus yang terkondisi dan stimulus tidak terkondisi.
Masalahnya adalah John B Watson melakukannya pada seorang bayi yang masih sangat kecil yang dinamakan The Little Albert. John B Watson melakukan beberapa simulasi pada bayi tersebut saat berinteraksi dengan sebuah objek.Salah satunya adalah tikus percobaan.
Awalnya bayi tersebut tidak menunjukkan reaksi apa pun saat bertemu dengan tikus. Hanya saja John B Watson kemudian melakuan simulasi khusus dengan
membuat suara keras di belakang Albert dengan memukul-mukul batang baja dengan palu, sambil menunjukkan tikus.
Alhasil setelahnya The Little Albert ketakutan dengan tikus tersebut. Penelitian itu akhirnya berhenti ketika orang tua bayi merasa eksperimen semakin tidak baik dan langsung menarik diri.
Namun dampaknya, bayi bernama Douglas Meritte itu kemudian meninggal dunia beberapa tahun sesudah penelitian tersebut.
Editor : EldeJoyosemito