JAKARTA, iNews.id – Apakah pernah memperhatikan bus yang parkir? Biasanya, bus jarang mematikan mesin.
Kurnia Lesani Adnan Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) memaparkan, mesin bus tidak dimatikan saat berhenti dikarenakan demi kenyamanan penumpang.
"Misalnya saat berhenti di rest area. Pertama, tidak semua penumpang turun. Kedua, kalau mesin dimatikan lalu dihidupkan kembali butuh proses kembali untuk mendinginkan kabin," kata Kurnia Lesani Adnan kepada MPI, Jumat (24/12/2021).
Kerja mesin diesel yang optimal membutuhkan kompresi dan suhu yang tinggi. Seperti suplai udara dan panas kurang mengakibatkan kerja turbo tidak maksimal secara kerja akselerasi melambat "Sebab untuk mendinginkan kabin itu butuh proses sekitar 15-30 menit," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Sani, PO Bus biasanya memiliki standar operasional prosedur (SOP) masing-masing terkait mematikan mesin. "Kalau kami di PO SAN, di rumah makan itu pasti mesin akan kami matikan. Karena kru kami saat berhenti di rumah makan itu pasti mereka akan membersihkan kabin," tegas Kurnia.
Adapun berdasarkan postingan Instagram @puteramulya_sejahtera_official, alasan lainnya dari sisi teknis adalah mesin diesel bus yang saat ini kebanyakan sudah menggunakan turbo, yang sangat sensitif jika terlalu sering dimatikan dan dinyalakan kembali.
"Terlebih juga mesin diesel memerlukan kompresi padat serta suhu panas agar bekerja dengan baik. Berbanding terbaik dengan mesin bensin, yang jika proses panasnya tak merata maka tak akan berpengaruh pada turbonya," tulisnya.
Editor : EldeJoyosemito