PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Bahaya ghibah digital di era yang semua serba mudah mendapatkan informasi, sehingga cepat pula memperoleh dosa. Sebab, di era digital seperti saat ini, seluruh informasi apapun bisa didapat dalam genggaman.
Dalam ceramahnya, Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti megatakan ghibah digital itu dosanya murakkab. Karena ketika orang mengirimkan kejelekan seseorang ke satu grup, dan satu grup itu anggotanya 250, berarti dia menjelek-jelekan seseorang kepada 250 orang.
“Itu menurut saya dosanya lebih besar dari pada ghibah konvensional," kata Abdul Mu’ti saat mengisi ceramah dalam acara Tabligh Akbar yang digelar di Gedung Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Ahad (26/2/2023).
Dalam ceramahnya ia juga mengingatkan agar gihbah digital jangan sampai menjadi budaya. “Jangan sampai nanti banyak bersliweran di grup-grup whatsapp menjelekkan orang lain. Jangan sampai nanti ada yang namanya ghibah digital. Jadi orang ghibah dengan menggunakan teknologi digital. Ghibah digital itu tidak boleh,” katanya.
Maka ia pun mengingatkan agar warga Muhammadiyah jangan sampai terbawa dalam ghibah digital. Oleh karena itu pihaknya terus berupaya agar warga persyarikatan Muhammadiyah bersih dari intrik dan ghibah digital.
"Kalau itu kita laksanakan, Insya Allah kita akan memilih pemimpin yang terbaik, dan Insya Allah kita menjadikan arena perhelatan permusyawartan itu menjadi arena di mana kita bergembira, arena di mana kita memilih pemimpin yang terbaik, dan menyusun program yang terbaik,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah