KISAH preman terminal di Semarang menjadi prajurit Kopassus TNI AD bisa ditarik pelajaran positif. Jika berkeinginan terhadap sesuatu maka apayang diharapkan dapat tercapai dengan catatan disiplin keras dan jangan lupa berdoa,
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi prajurit TNI. Hal itu menyebabkan TNI memiliki latar belakang berbeda-beda namun tetap pada satu tujuan yaitu melindungi dan mengayomi NKRI.
Kisah unik pun diceritakan Iwan Santosa EA Natanegara dalam buku Kopassus untuk Indonesia. Seseorang yang dulunya merupakan preman terminal di Semarang, Jawa Tengah pun menjadi Pabandya Tatib Makopassus dengan lencana Letkol.
Prajurit Kopassus Berkualitas:(Foto: Reuters)
Orang itu bernama Untung Pranoto. Sebelum masuk ke dalam Kopassus, Untung sering nongkrong di terminal Kota Semarang dengan gaya pakaian bak preman mengenakan kaos singlet, rambut panjang serta sepatu boots koboi. Suatu waktu, dirinya melihat pengumuman pendaftaran TNI dan tanpa pikir panjang langsung mendaftar.
Namun baru memasuki pintu pendaftaran Pranoto sudah diusir oleh petugas pendaftaran yang meminta untuk mengenakan pakaian rapi dan memotong rambut lebih pendek. Dirinya menuruti perintah petugas untuk tampil lebih baik.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta