JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Tenggelamnya kapal Titanic pada tahun 1912 tak hanya meninggalkan kisah cinta tragis Jack dan Rose. Di balik kisah tersebut, terdapat pula cerita pilu John Jacob Astor IV, salah satu penumpang terkaya di kapal naas itu.
Astor, seorang pengusaha Amerika ternama, menjadi salah satu korban yang tak selamat saat Titanic tenggelam pada dini hari tanggal 15 April 1912. Saat itu, ia dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih mencapai USD87 juta.
Di tengah kepanikan dan kekacauan saat kapal tenggelam, Astor tak lupa membawa salah satu barang berharganya, yaitu sebuah jam tangan mahal. Jenazahnya ditemukan pada 22 April tak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. Saat itu, ia masih mengenakan arloji emasnya, sebuah jam saku Waltham 14 karat bertahtakan 17 permata yang diukir dengan huruf JJA.
Jam tangan tersebut, menurut rumah lelang Henry Aldridge & Son, telah direstorasi sepenuhnya setelah dikembalikan ke keluarga Astor dan dikenakan oleh putranya. Hal ini menjadikannya bagian unik dari kisah Titanic yang tak terlupakan.
Lebih dari 100 tahun setelah tragedi Titanic, jam tangan Astor kembali menjadi sorotan. Baru-baru ini, jam tangan tersebut terjual di lelang dengan harga memecahkan rekor, yaitu UD1,48 juta atau setara dengan Rp 24 miliar. Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya untuk artefak Titanic, yaitu USD1,39 juta untuk sebuah biola yang dimainkan saat kapal tenggelam.
Kisah Cinta dan Tragedi di Tengah Bencana
Astor berada di Titanic bersama istrinya, Madeleine Talmadge Force, yang sedang hamil tujuh bulan saat itu. Ketika kapal menabrak gunung es pada pukul 23.40 tanggal 14 April 1912 dan air mulai masuk, Astor awalnya tidak percaya bahwa kapal tersebut dalam bahaya serius.
Namun, saat evakuasi dimulai setelah tengah malam, Astor membantu istrinya naik ke sekoci nomor 4. Ia sempat ingin ikut naik ke sekoci yang sama, namun petugas yang bertanggung jawab memintanya untuk tidak bergabung sampai semua wanita dan anak-anak pergi.
Astor pun mundur dan menanyakan nomor sekoci lain. Sambil menyalakan rokok, ia melemparkan sarung tangannya ke Madeleine. Madeleine selamat, namun Astor tidak.
Empat bulan kemudian, Madeleine melahirkan anak kedua mereka, yang dijuluki "bayi Titanic" oleh media.
Kisah John Jacob Astor IV merupakan salah satu tragedi paling memilukan dari tenggelamnya Titanic. Kehilangan nyawanya dan jam tangannya yang ikonik menjadi pengingat akan kekejaman bencana tersebut dan kisah cinta yang tak tergoyahkan di tengah tragedi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta