get app
inews
Aa Text
Read Next : Nasihat Ulama Menyentuh Hati untuk Orang yang Sudah Berusia 45, 55, 60 dan 70 Tahun  

Ghibah, Awas Ini Bahaya dan Azab yang Mengancam

Jum'at, 25 Februari 2022 | 10:01 WIB
header img
Ghibah adalah perbuatan buruk harus dihindari kaum Muslimin. Namun, sayangnya ghibah seolah dianggap hal biasa saja. (Foto: Ilustrasi/Shuttererstock)

GHIBAH adalah perbuatan buruk harus dihindari kaum Muslimin. Namun, sayangnya ghibah seolah dianggap hal biasa saja. Tentu ini harus segera diperbaiki agar tidak dijatuhi azab oleh Allah Subhanahu wa ta'ala akibat perbuatan ghibah tersebut.

Gosip atau ghibah termasuk perbuatan yang dilarang Allah Azza wa Jalla karena tidak ada nilai manfaat dan akan menimbulkan fitnah. 

Sebab biasanya berghibah itu membicarakan keburukan orang lain yang belum tentu benar. Bahkan, sekaligus ditambahkannya persepsi dari si penggosip dengan sikap hati yang salah.

Dalam penjelasan Alquran, mencari-cari kesalahan orang lain disebut dengan istilah tajassasu (tajassus). Membuka aib saudara Muslim dan tajassus ini merupakan penyakit hati yang menyertai hasad dan iri dengki. Jika penyakit ini makin dibiarkan akan timbul buruk sangka dan tergolong sifat yang amat dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

"Orang seperti ini habis amalnya," ucap pendakwah asal Sulawesi Selatan Ustadz Das'ad Latif dalam tausiyahnya, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya Das’ad Latif.

Dalam riwayat hadis dari Abu Bakrah ia berkata: "Aku berjalan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam hingga melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: 'Siapakah yang dapat mengambilkan untukku pelepah kurma?' Aku pun dapat mendahului laki-laki lain dengan membawa pelepah tersebut, lalu kami memberikannya kepada beliau, beliau membelahnya menjadi dua, dan meletakkannya masing-masing kuburan tersebut satu-satu, sambil bersabda: '(Semoga) ia diringankan (siksanya) selagi pelepah tersebut masih basah.' Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: 'Sesungguhnya keduanya sedang disiksa lantaran ghibah dan (tidak bersuci dari) kencing'." (HR Ahmad)

Dalam hadis lainnya, dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu diriwayatkan bahwasanya ia berkata: "Ketika kami sedang bersama Nabi Shallallahu alaihi wassallam, tiba-tiba tercium bau busuk. Maka Rasulullah bersabda: 'Tahukah kalian bau apa ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (membicarakan kejelekan) kaum mukminin'."

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah bertanya: "Tahukah kamu, apakah ghibah itu? Para sahabat menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: 'Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.' Seseorang bertanya: 'Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?' Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: 'Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan (memfitnah) terhadapnya'." (HR Muslim)

"Menjadi seorang istri yang baik dan taat pada agama, ketika ada tetangga datang menghampiri dan ia membawa gosip, maka kita cukup katakan Innalillahi wa innailaihi roji'un, Na'udzubillahi min dzalik. Serta berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala memohon kepada-Nya untuk diberi perlindungan dari keburukan," tuntas dai asal Makassar ini.

Wallahu a'lam bishawab.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut