JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa kapabilitas digital sebuah organisasi sangat signifikan ditentukan oleh faktor-faktor manusia seperti kepemimpinan, budaya kerja, pola pikir dan lain-lain.
Selama ini, katanya, kapabilitas digital organisasi dianggap banyak ditentukan oleh faktor-faktor teknis seperti penguasaan teknologi termaju, kepemilikan fasilitas Riset & Development yang canggih, atau kemampuan mengaplikasikan teknologi digital.
Hal tersebut disampaikan Anas dalam Seminar Nasional dengan Tema "Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Mewujudkan Sinergi Pembangunan Nasional 2025-2029 yang diselenggarakan Ikatan Alumni Pimpinan Nasional (IKA PIMNAS) di Makassar, Sabtu (20/7).
“Ternyata faktor terpenting dalam proses digitalisasi adalah kualitas manusia, baik kapasitas kepemimpinan, nilai-nilai yang diyakini, pola pikir, dan sikap positif dalam merespons kemajuan teknologi digital,” kata Anas.
Anas menekankan pentingnya seorang pemimpin cakap digital seiring dengan semangat transformasi yang terus digenjot pemerintah. Anas menegaskan sosok pemimpin di birokrasi sangat berpengaruh untuk membawa tim kerjanya mencapai target-target pembangunan sesuai harapan.
“Salah satu hal yang paling penting dalam proses transformasi digital yang tengah kita kerjakan bersama adalah memiliki sosok pemimpin cakap digital. _Digital leadership_ saya harap dapat terus didorong,” kata Anas.
Mantan Kepala LKPP ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam membangun ‘Jalan Tol Pelayanan Publik’ melalui digitalisasi, menyempurnakan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan oleh Presiden selama ini. Dijelaskan, tantangan layanan digital saat ini membutuhkan perubahan dari kondisi yang rumit, kompleks, dan panjang, menjadi lebih simpel, mudah, cepat, dan transparan.
Ke depan, masyarakat hanya perlu sekali _login_ dan mengisi data untuk dapat mengakses berbagai layanan dalam satu portal, dengan data pribadi yang aman dan tanpa perlu fotokopi KTP. Satu portal terpadu ini berbasis pada kebutuhan masyarakat, bukan berdasarkan sekat birokrasi per instansi.
Anas menyebut pemerintah punya komitmen yang serius membangun layanan publik berbasis digital serta membenahi birokrasi lewat digitalisasi. Indonesia kini telah memiliki Govtech “INA Digital” yang merupakan adaptasi dari _success story_ Govtech dari negara TOP 20 EGDI.
Pemerintah Indonesia juga sudah memiliki lini masa secara jangka panjang, menengah, dan pendek sebagaimana diarahkan oleh Presiden bahwa tahun ini sudah harus ada progres yang signifikan dalam transformasi digital kita. Mengakhiri arahannya, Menteri Anas berharap alumni IKA Pimnas dapat jadi bagian untuk mendorong agar birokrasi lebih berdampak kepada masyarakat.
“Saya ucapkan selamat kepada IKA Pimnas semoga berdampak banyak pada pelayanan publik,” ungkapnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta