PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Suci Asrofah (44) seorang ibu rumah tangga yang tidak pernah membayangkan untuk pertama kali dirinya harus berjuang melawan masalah kesehatan yang cukup serius.
“Awal gejalanya dimulai waktu saya berumur 42 tahun. Sebelumnya saya tidak pernah terkena gatal-gatal kayak gini. Saya sudah bolak-balik ke fasilitas kesehatan untuk pengobatan penyakit saya ini,” ungkapnya saat berada di Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto.
Suci terdiagnosis mengalami Psoriasis yang merupakan permasalahan kesehatan yang berkaitan sistem kekebalan tubuh. Ia menambahkan bahwa dirinya merasa puas dengan layanan kesehatan yang diterima sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Suci dapat merasakan layanan kesehatan yang berkualitas dengan setara tanpa adanya diskriminasi.
“Pelayanannya baik dan sejauh ini tidak ada kendala. Sarana kesehatan yang didapat juga bagus. Para dokter sangat ramah ketika saya berkonsultasi” terangnya.
Suci menyebutkan bahwa awalnya ia telah berulang kali mendatangi fasilitas kesehatan dengan pembiayaan mandiri untuk pengobatannya. Pembiayaan kesehatan yang tak sedikit membuatnya cukup frustasi. Menghadapi masalah pembiayaan ini, membuat Suci semakin yakin untuk mengandalkan Program JKN.
“Sangat membantu karena saya mengalami sendiri sempat mengakses layanan kesehatan dengan pembiayaan mandiri. Saya akui itu sangat berat, tapi sekarang dengan bergabung dalam Program JKN tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mendapatkan layanan kesehatan,” tuturnya.
Pada dasarnya tidak ada seorangpun yang ingin jatuh sakit. Namun risiko kesehatan yang dapat terjadi kapan saja membuat kita terus hidup dalam kekhawatiran. Oleh karena itu, jaminan kesehatan yang berkualitas seperti Program JKN merupakan hal krusial untuk dimiliki.
“Ya namanya orang kadang kala ada saja musibahnya. Sekarang jadi lebih tenang kalau punya asuransi kesehatan. Buat jaga-jaga kalau sampai sakit” jelasnya.
Suci pertama kali bergabung dalam kepesertaan JKN ketika sang suami menjadi Pekerja Penerima Upah (PPU). Beragam manfaat yang telah ia rasakan membuatnya yakin ketika harus beralih ke segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas tiga.
Menurutnya besaran iuran Program JKN yang harus ia bayarkan tidak sebanding dengan banyaknya manfaat yang ada.
“Tadi saya meminta layanan alih segmen. Pelayanannya bagus, cepat, dan petugasnya juga ramah. Semua keperluan kita dipermudah, syaratnya juga tidak ribet cukup dengan KTP dan Kartu Keluarga,” ujarnya ketika mengakses layanan administrasi kepesertaan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto.
Selain kanal layanan tatap muka, Suci juga telah akrab dengan Aplikasi Mobile JKN sebagai salah satu kanal layanan tanpa tatap muka dari BPJS Kesehatan. Ia menggunakan sejumlah fitur unggulan dari Aplikasi Mobile JKN seperti Pemindahan Fasilitas Kesehatan dan Cek Status Keaktifan Peserta JKN.
“Membantu sekali dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN karena kalau mau mengurus pindah faskes tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Bisa dilakukan di rumah lebih mudah dan praktis,” pungkasnya.
Beragam kanal layanan telah dihadirkan BPJS Kesehatan untuk memberikan kemudahan dan rasa nyaman bagi setiap peserta JKN. Sejumlah kanal layanan informasi dan administrasi yang dapat diakses oleh peserta JKN tanpa tatap muka yakni seperti Aplikasi Mobile JKN, Care Center 165, VIKA (Call 165), Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA) di nomor 08118165165, dan Website BPJS Kesehatan.
Pengalaman positif yang Suci rasakan dari Program JKN semakin menyadarkannya bahwa memiliki asuransi kesehatan yang berkualitas adalah suatu hal yang penting. Hal ini sebagai perlindungan atas risiko keuangan yang timbul dari biaya pelayanan kesehatan yang kita butuhkan sewaktu-waktu.
Editor : EldeJoyosemito