get app
inews
Aa Read Next : Kenapa Sanksi Israel dan Rusia Berbeda dari Barat?

Inginkan Kedamaian di Israel, Gal Gadot Malah Diserang Netizen

Senin, 17 Mei 2021 | 15:05 WIB
header img
Tangkapan layar postingan di Instagram @gal_gadot

PURWOKERTO, iNews.id - Karena menuliskan harapan supaya Israel menjadi negeri yang damai, Gal Gadot, artis Holywood yang berperan sebagai Wonder Woman, diserang netizen.

Kolom komentar di akun Twitter aktris dan model cantik kelahiran Israel ini, dipenuhi dengan makian habis-habisan oleh netizen dan penggemarnya.

Dalam postingannya, Gal Gadot men-tweet curahan hatinya terhadap konflik Palestina-Israel yang sedang memanas. 

“Hatiku hancur, Israel, negaraku sedang dilanda perang. Aku khawatir dengan masyarakat, keluarga dan teman-teman. Lingkaran setan ini berlangsung terlalu lama. Israel berhak untuk menjadi negara aman dan dapat hidup bebas, tetangga kita pun juga berhak untuk mendapatkan hal yang sama. Aku berdoa untuk para korban, dan keluarga. Aku berdoa semoga pertikaian ini berakhir, dan aku berdoa semoga pemimpin kita dapat menemukan solusi sehingga kita dapat hidup berdampingan dengan damai. Aku berdoa untuk hari yang lebih baik,” tulis Gal Gadot, Rabu (12/5/2021) lalu.

Sayangnya, cuitan tersebut mengundang amarah netizen karena dari cuitan tersebut seolah Israel dianggap korban dari konflik. Padahal di Palestina juga banyak yang menjadi korban. 

“Wonder woman is out here playing the victim while Palestinian are being killed” (wonder woman sedang berlagak menjadi korban, sedangkan orang-orang Palestina terbunuh” - tulis pemilik akun @katherine.

Lalu ada juga yang berkomentar "your country is not at war @galgadot. Your country is perpetrating war crimes, genocide, ethnic cleansing, and apartheid. There are no ‘both sides’. There is only violent, murderous settler-colonialism of Israel” (Negaramu sedang tidak berperang @galgadot. Negaramu melakukan kejahatan perang, genosida, pembersihan etnis, dan apartheid. Tidak ada namanya ‘kedua sisi’, yang ada hanyalah kekerasan dan kolonialisme pemukim pembunuh tinggal di Israel," tulis Abu Hilalah, Direktur Aljazeera. 
 

Postingan tersebut juga diunggahnya ke Instagram @gal_gadot, Jumat (14/5/2021), tetapi kolom komentarnya sengaja tidak diaktifkan.

Editor : Franky S

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut