TEGAL, iNewsPurwokerto.id - Tegal Muhammadiyah University (TMU) resmi berdiri pada tahun 2023 setelah bertransformasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) yang kemudian bergabung dengan Politeknik di Tegal. Dengan dua lokasi kampus yang tersebar di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, TMU menawarkan pengalaman kuliah yang unik, salah satunya dengan suasana sejuk di jalur wisata Guci.
Rektor TMU, Prof. Jebul Suroso, menyampaikan bahwa keberadaan dua kampus menjadi keunggulan tersendiri bagi mahasiswa. "Kami adalah universitas baru, tetapi memiliki dua lokasi strategis. Mahasiswa bisa memilih kuliah di kota atau di tempat yang lebih sejuk di jalur wisata Guci," kata Prof. Jebul di kampus TMU, Jumat (31/1/2025).
TMU menawarkan pengalaman kuliah yang unik, salah satunya dengan suasana sejuk di jalur wisata Guci. Foto: Arbi Anugrah
Menurutnya, TMU yang berada di Desa Pagerwangi, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal terus mengembangkan fasilitas pendidikannya, termasuk laboratorium, perpustakaan, dan ruang kelas yang terus diperbarui. Universitas ini berdiri di atas lahan seluas 14.000 meter persegi dengan satu gedung tiga lantai di Kampus Utama yang mampu mengakomodasi berbagai aktivitas akademik dalam suasana lebih tenang di daerah wisata.
Sementara kampus kedua juga memiliki fasilitas luas, memberikan pilihan bagi mahasiswa untuk belajar di tengah kota atau di Kampus Utama dengan suasana lebih sejuk di jalur wisata.
TMU memiliki tiga fakultas utama, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Kesehatan. Secara keseluruhan, terdapat 10 program studi dengan jumlah mahasiswa yang saat ini mencapai 400 orang. Dengan tren pertumbuhan positif, TMU menargetkan dapat menerima hingga 500 mahasiswa baru pada tahun ini.
Prof. Jebul mengatakan saat ini, TMU memiliki 40 tenaga pengajar yang akan terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa. Ia juga menegaskan bahwa TMU hadir dengan perbedaan dan keunggulan tersendiri dibandingkan universitas lain.
"Kami merancang TMU agar memiliki keunggulan yang berbeda. Fakultas Teknik, misalnya, dirancang untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja, terutama di bidang Teknik Informatika dan Desain Produk. Sementara itu, Fakultas Kesehatan dan Ekonomi kita arahkan untuk bersinergi dengan program pemerintah melalui kemitraan yang bagus dengan berbagai stakeholder," jelasnya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap akses pendidikan, TMU menyediakan berbagai program beasiswa, termasuk beasiswa kader, beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, beasiswa prestasi, serta program KIP Kuliah dari pemerintah. Kuota beasiswa KIP diperkirakan mencapai 100 mahasiswa, sementara beasiswa internal disediakan untuk 30 mahasiswa berprestasi. Selain itu, TMU juga menawarkan beasiswa prestasi untuk mahasiswa dengan pencapaian khusus di bidang akademik, minat, dan bakat.
"Kami ingin membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tetapi mengalami kendala ekonomi. Saya Mengundang teman-teman di Tegal dan sekitarnya silakan kuliah dengan metode blended learning. Kita ada kuliah online dan berpadu dengan pertemuan langsung dengan beasiswa dari TMU," tambah Prof. Jebul.
Uniknya, TMU juga menghadirkan beasiswa bagi influencer dan pengurus OSIS. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka yang aktif di media sosial atau pernah menjabat sebagai pengurus OSIS untuk mendapatkan keringanan biaya kuliah. Skema ini memungkinkan mahasiswa memanfaatkan popularitas mereka dalam mendukung promosi kampus.
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa prestasi adalah Alfah Risma (23), mahasiswa semester 1 Program Studi Manajemen TMU. Warga Desa Lebakwangi, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal ini aktif bekerja sebagai guru honorer di SD Lebakwangi 2 pada pagi hari, serta menjabat sebagai bendahara umum di asosiasi pekerja perikanan pada malam hari.
Alfah mengaku mengetahui TMU dari rekannya yang lebih dulu bergabung di Program Studi Hukum. Setelah mendapatkan informasi mengenai program beasiswa, ia tertarik untuk mendaftar dan merasa terkejut dengan banyaknya pilihan beasiswa yang tersedia di TMU, termasuk beasiswa bagi influencer dan pengurus OSIS.
"Saya kaget karena ada banyak program beasiswa di TMU. Bahkan ada beasiswa untuk influencer, di mana mahasiswa dengan banyak pengikut di media sosial bisa mendapatkan beasiswa dengan memanfaatkan platform mereka," ujar Alfah.
Ia juga mengapresiasi fleksibilitas sistem perkuliahan TMU yang memungkinkan mahasiswa bekerja sambil belajar. Dengan metode blended learning yang mengombinasikan perkuliahan daring dan tatap muka, mahasiswa yang bekerja tetap dapat mengikuti perkuliahan tanpa harus datang ke kampus setiap hari.
"Saya mengambil kelas karyawan dan awalnya khawatir akan kesulitan membagi waktu. Tapi ternyata, sistem pembelajaran di TMU sangat fleksibel dengan kombinasi kuliah online dan tatap muka. Ini sangat membantu bagi mahasiswa yang bekerja seperti saya," ungkapnya.
Dengan fasilitas yang terus berkembang, program studi yang berorientasi pada dunia kerja, serta beragam skema beasiswa yang menarik, TMU hadir sebagai alternatif pendidikan tinggi yang inovatif di Tegal. Kampus ini tidak hanya menawarkan kesempatan kuliah bagi calon mahasiswa dari berbagai latar belakang, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk berkembang secara akademik dan profesional.
Editor : Arbi Anugrah