Satgas Pangan Polresta Cilacap dan Dinas Perdagangan Pantau Harga Jelang Ramadan

CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Satgas Pangan Polresta Cilacap bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan pengecekan harga bahan pokok di pasar tradisional menjelang bulan Ramadan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga di wilayah tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setyoko menyampaikan bahwa pengecekan kali ini menyasar dua lokasi utama, yakni Pasar Gede dan Pasar Sidodadi. "Kami ingin memastikan harga bahan pokok tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat menjelang bulan suci Ramadan," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan, harga bahan pokok di pasar tradisional terpantau cukup stabil. Di Pasar Sidodadi, misalnya, harga beras medium berada di angka Rp 13.000/kg, sementara beras premium Rp 17.000/kg. Harga cabai rawit merah tercatat Rp 78.000/kg, cabai besar Rp 42.000/kg, bawang merah Rp 38.000/kg, dan bawang putih kating Rp 44.000/kg.

Untuk kebutuhan protein, harga daging sapi mencapai Rp 135.000/kg, telur ayam negeri Rp 31.000/kg. Sementara itu, minyak goreng curah dijual seharga Rp 17.550/liter, dan gula pasir Rp 18.000/kg.

Selain memantau harga, tim gabungan juga berdialog langsung dengan pedagang dan konsumen. Dialog ini bertujuan untuk memastikan penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) berjalan dengan baik serta mengedukasi pedagang agar tidak melakukan kenaikan harga secara sepihak yang berpotensi merugikan masyarakat.

"Kami mengingatkan para pedagang untuk mematuhi ketentuan yang berlaku dan menjaga kepercayaan konsumen. Dengan begitu, stabilitas harga dan ketersediaan barang dapat terjaga hingga Ramadan nanti," tegas Guntar.

Ia mengatakan bahwa pengecekan dilaksanakan untuk memonitor harga kebutuhan pokok di pasaran serta memberikan teguran jika ada pedagang yang menjual di atas HET. "Selain itu Tim Satgas Pangan Polresta Cilacap juga akan menganalisis rantai pendistribusian jika harga jualnya di atas HET,"tambahnya.

Langkah proaktif ini diharapkan mampu menciptakan iklim pasar yang kondusif, sehingga masyarakat bisa menyambut Ramadan dengan tenang tanpa khawatir lonjakan harga bahan pokok.
 

Editor : Elde Joyosemito