Jenderal Kopassus LB Moerdani Tolak Tawaran Mobil Ferrari, Lamborghini Lotus, Sultan Brunai Tertawa

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Sosok Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani, atau LB Moerdani, dikenang sebagai perwira tinggi TNI yang tak kenal kompromi. Ketegasan prinsipnya teruji ketika ia menolak hadiah mobil mewah dari Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.
Kisah ini bermula saat Jenderal Kopassus ini melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei, menjelang masa purnatugasnya sebagai Panglima ABRI. Dalam kunjungan tersebut, ia disambut dengan sangat hormat oleh Sultan Brunei.
Atas perannya yang signifikan dalam memperkuat hubungan Indonesia-Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah berniat memberikan Benny Moerdani hadiah berupa mobil mewah sebagai tanda apresiasi. Akan tetapi, Benny dengan prinsipnya yang kuat menolak tawaran tersebut, dengan alasan bahwa seorang Panglima ABRI tidak diperkenankan menerima hadiah.
Siap Tuanku, tetapi sebagai Pangab saya tidak boleh menerimanya," kata Benny Moerdani seperti yang tercatat dalam buku Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani, dikutip Kamis (17/4/2025).
Sultan Brunei kemudian menegaskan bahwa hadiah itu ditujukan untuk Benny Moerdani secara pribadi, bukan sebagai Panglima ABRI.
"Ini bukan untuk Pangab Indonesia, tetapi untuk Pak Benny sebagai pribadi," tutur dia.
Meskipun demikian, Benny Moerdani tetap menolak hadiah tersebut. Ia beralasan bahwa mobil mewah yang hendak diberikan Sultan Brunei tidak akan praktis digunakan di jalanan Jakarta.
"Siap Tuanku, tetapi mobil itu terlalu besar untuk jalan-jalan di Jakarta," jawabnya.
Mendengar itu, Sultan Brunei kemudian menawarkan beberapa mobil sport untuk dipilih Benny. Kala itu, terdapat sejumlah mobil sport dari berbagai merek yang ditawarkan seperti Ferrari, Lamborghini, dan Lotus.
"Kalau begitu pilih saja salah satu mobil sport yang ada," ujar Sultan.
Namun, Benny tetap menolak. Kali ini, alasannya adalah ketidakmampuannya membeli bahan bakar untuk mobil sport mewah itu. "Siap Tuanku, tapi saya tidak mampu menanggung biaya bahan bakarnya," jawabnya. Sultan Brunei pun tertawa dan memahami penolakan halus Benny Moerdani
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta