UMP Gelar Pelatihan Industri Jamu, Dorong Profesionalisme Usaha Rumah Tangga

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) menggelar pelatihan dan sosialisasi untuk mendorong pengembangan industri jamu rumahan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 12–13 Oktober 2024, di kampus UMP, melibatkan dosen dan mahasiswa lintas fakultas.
Pelatihan ini dirancang khusus untuk pelaku usaha jamu gendong agar mampu memproduksi jamu secara higienis dan sesuai standar Cara Pembuatan Produk yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT). Peserta juga dibekali pemahaman tentang khasiat jamu, strategi pemasaran digital, serta desain kemasan yang menarik dan sesuai tren pasar.
Dr. apt. Erza Genatrika, M.Sc., dosen Fakultas Farmasi UMP, menjelaskan pentingnya penerapan CPPB-IRT sebagai pedoman dasar dalam produksi jamu rumahan. “Standar ini lebih mudah diterapkan dibandingkan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik), namun tetap menjamin keamanan produk bagi konsumen,” ujar Erza, Selasa (15/10/2024).
Sementara itu, Dr. apt. Elza Sundhani, M.Sc., turut memberikan materi tentang manfaat jamu tradisional, seperti kunyit asam dan beras kencur. Ia menegaskan pentingnya pelaku usaha memahami manfaat produk mereka, meskipun dilarang mencantumkan klaim kesehatan pada label jamu.
Tak hanya aspek produksi, pelatihan ini juga mengupas strategi bisnis. Ika Yustina Rahmawati, S.E., M.Sc., CFP., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, memotivasi peserta untuk memanfaatkan platform digital seperti marketplace dan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan.
“Dengan strategi pemasaran yang tepat, para produsen jamu dapat memperluas peluang usaha mereka dan meningkatkan penjualan secara signifikan,” ungkap Ika.
Pelatihan ini turut diikuti oleh dua mahasiswa Farmasi UMP, Pratika Azzahra dan Nur Fuad Bakhtiar, yang sedang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka terlibat langsung dalam pendampingan peserta sebagai bagian dari pengembangan kapasitas diri di lapangan.
Sebagai penutup, dosen Teknik Mesin UMP, Eqwar Saputra, S.T., M.T., melakukan pengecekan akhir terhadap alat pembuat serbuk/granula jamu. Alat ini kemudian diserahkan kepada para mitra binaan sebagai dukungan nyata dalam peningkatan kapasitas produksi.
Melalui pelatihan ini, UMP berharap industri jamu rumahan di Banyumas semakin maju, profesional, dan mampu berkontribusi dalam pelestarian budaya serta penguatan ekonomi lokal.
Editor : Arbi Anugrah