Harga Melonjak Tajam hingga Rp480 Ribu per 5 Kg, Pencurian Beras di Jepang Marak

TOKYO, iNewsPurwokerto.id – Kasus pencurian beras di Jepang melonjak tajam seiring kenaikan harga beras yang hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir.
Kepolisian melaporkan maraknya pencurian di gudang-gudang beras, khususnya di Prefektur Ibaraki dan Chiba.
Sepanjang April 2025, tercatat 12 kasus pencurian dengan total beras yang dicuri mencapai sekitar 2,5 ton.
Menurut laporan stasiun televisi Asahi, di Prefektur Ibaraki terjadi delapan kasus pencurian antara 3 hingga 27 April di Kota Chikusei, Inashiki, dan Hitachinaka. Setiap kasus melibatkan sekitar 420 kilogram beras, dengan total 1,5 ton raib dari gudang.
Sementara itu, di Prefektur Chiba, empat kasus serupa terjadi di Kota Asahi dengan total sekitar 1 ton beras yang hilang.
Polisi mengimbau para petani dan pemilik gudang untuk memperketat sistem keamanan, termasuk memasang kamera pengawas (CCTV), guna mencegah aksi serupa terulang.
Lonjakan harga beras ini menjadi yang terparah dalam lima dekade terakhir. Data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mencatat, harga beras melonjak 92,1 persen pada Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah telah mengeluarkan stok beras darurat nasional untuk menstabilkan pasokan, namun dampaknya belum dirasakan masyarakat secara signifikan.
Kementerian Pertanian menyebutkan harga beras ukuran 5 kilogram saat ini rata-rata mencapai 4.200 yen (sekitar Rp480.000), dua kali lipat dari harga tahun lalu.
Pemerintah mulai mendistribusikan beras dari stok nasional sejak Maret, dan sebagian sudah dijual di supermarket di Prefektur Fukui pada pertengahan April.
Setiap kantong berisi 5 kilogram dibanderol sekitar 3.000 yen dengan pembelian dibatasi satu kantong per keluarga.
Operasi pasar beras darurat ini direncanakan berlangsung hingga musim panas mendatang untuk meredakan tekanan harga yang terus meningkat.
Editor : EldeJoyosemito