Pemkab Purbalingga Usulkan Jalan Tembus Serang ke Baturraden Senilai Rp49,15 Miliar

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id-Bupati Purbalingga Fahmi M Hanif mengajukan usulan strategis dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-Eks Karesidenan Banyumas 2025, berupa pelebaran jalan lingkar kawasan Agropolitan Lereng Gunung Slamet.
Usulan tersebut diharapkan dapat memperlancar akses menuju destinasi wisata sekaligus memperkuat sektor agrobisnis hortikultura dan perkebunan. Kawasan ini juga disiapkan menjadi bagian dari Integrated Eco Tourism Sabuk Gunung Slamet, yang dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Cibalingmas (Cilacap, Banyumas, Purbalingga).
“Kami sudah melakukan tinjauan langsung terhadap potensi dan kondisi ruas jalan Serang – Baturraden dan Serang – Bambangan. Potensi wisatanya sangat luar biasa untuk Jawa Tengah. Karena itu kami mengusulkan pelebaran jalan di kawasan Agropolitan Lereng Gunung Slamet,” ujar Fahmi.
Pelebaran jalan direncanakan di dua ruas utama. Pertama, Jalan Serang Karangreja – Baturraden sepanjang 8,02 kilometer dengan lebar 6 meter dan meliputi pembangunan 8 jembatan. Kedua, Jalan Serang – Bambangan sepanjang 3,44 kilometer dengan lebar 5 meter.
“Total anggaran yang kami ajukan untuk proyek ini mencapai Rp 49,15 miliar,” jelasnya.
Selain proyek jalan, Fahmi juga mengajukan pembangunan embung di Kecamatan Karanganyar (Desa Kaliori, Karanganyar, Kalijaran) dan Kecamatan Mrebet (Desa Tangkisan) dengan anggaran Rp 6 miliar.
Usulan lain mencakup rehabilitasi jaringan irigasi Sijati di Karangmoncol (Rp 7,5 miliar), rehabilitasi jaringan irigasi Bungkanel di Karanganyar (Rp 2,5 miliar), serta pelebaran Jalan Kawasan Produksi Pangan di ruas Selanegara – Tejasari, Kecamatan Kaligondang dengan anggaran Rp 7,08 miliar.
Fahmi turut mendorong reaktivasi Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba, Bukateja. Lokasinya yang strategis dinilai dapat memperkuat konektivitas kawasan Eks Karesidenan Banyumas dan sekitarnya.
“Bandara ini hanya berjarak sekitar satu jam dari kabupaten sekitar dan sangat potensial untuk mendukung logistik, pariwisata, serta mobilitas regional,” paparnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Musrenbangwil 2025 merupakan langkah awal untuk menyerap isu strategis yang akan dibawa ke Musrenbang provinsi, sebagai dasar pembangunan 2026. Fokus utama adalah memperkuat Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
“Musrenbang ini adalah batu loncatan yang akan diteruskan ke Musrenbang provinsi dalam waktu dekat. Inilah kerangka dasar pembangunan Jawa Tengah yang berjenjang dan berkelanjutan,” tegasnya.
Menurut Luthfi, pada 2025, Pemprov Jateng akan memprioritaskan penataan infrastruktur di sektor jalan, pertanian, pendidikan, dan pengembangan SDM. Ia berharap penataan yang merata hingga ke tingkat desa dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Kerja tim sangat penting untuk pelayanan masyarakat. Jika infrastruktur sudah tertata rapi pada 2025, kita siap memulai program swasembada pangan,” pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito