get app
inews
Aa Text
Read Next : Isi Kuliah Umum di Telkom University Purwokerto, Wamen Komdigi Minta Kampus Cetak AI Talent

Indonesia Luncurkan Sahabat-AI, Tonggak Sejarah Baru di Dunia Kecerdasan Artifisial

Rabu, 04 Juni 2025 | 18:03 WIB
header img
Vikram Sinha CEO & President Director Indosat Ooredoo Hutchison, Menkomdigi Meutya Hafid dan Wamenkomdigi Nezar Patria dan Patrick Walujo Direktur Utama GoTo Group saat peluncuran Sahabat-AI. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id-Indonesia mencetak sejarah baru dalam dunia kecerdasan buatan dengan meluncurkan Sahabat-AI, model bahasa besar (Large Language Model/LLM) berkapasitas 70 miliar parameter. Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara Indosat Ooredoo Hutchison dan GoTo Group, menandai langkah besar Indonesia menuju kedaulatan teknologi dan era gotong royong digital.

CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyebut peluncuran Sahabat-AI sebagai tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital nasional. Ia menekankan bahwa Indonesia kini tidak lagi hanya menjadi konsumen teknologi, melainkan telah naik kelas sebagai pencipta. “Kita adalah salah satu negara dengan tingkat adopsi AI tertinggi di dunia. Kini saatnya menjadi produsen,” ujar Vikram dalam peluncuran tersebut.

Sahabat-AI tak hanya menonjol dari sisi jumlah parameternya yang masif, namun juga dari efisiensi dan kemandirian infrastruktur yang mendukungnya. Model ini berjalan di atas GPU Merdeka, sebuah layanan komputasi GPU-as-a-Service pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibangun dan dioperasikan secara lokal oleh Lintasarta melalui AI Factory, anak usaha dari Indosat Group.

GPU Merdeka memanfaatkan teknologi superkomputer berbasis NVIDIA dan menyediakan akses terhadap berbagai layanan canggih, mulai dari generative AI, machine learning, rendering, hingga CAD. Selain itu, layanan ini dirancang untuk beroperasi dengan latensi rendah dan efisiensi energi tinggi, menjadikannya fondasi penting bagi pengembangan LLM lokal seperti Sahabat-AI.

Perjalanan pengembangan Sahabat-AI dimulai lebih dari satu tahun lalu. CEO GoTo, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa pihaknya sempat menjajaki kerja sama dengan mitra internasional, termasuk dari Amerika Serikat. Namun akhirnya, kemitraan strategis dengan Indosat dan dukungan dari NVIDIA berhasil melahirkan model bahasa besar yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Indonesia.

Dengan capaian 70 miliar parameter hanya dalam waktu sekitar 200 hari, Indonesia mencatat lompatan signifikan dari sebelumnya yang hanya memiliki model berkapasitas 7 dan 9 miliar parameter. Vikram menegaskan, keberadaan Sahabat-AI bukan semata-mata tentang angka, melainkan tentang semangat kolaboratif. 

“Sahabat-AI bukan milik satu pihak, tapi milik bangsa. Ini adalah cerminan gotong royong digital Indonesia,” katanya.

Apresiasi juga datang dari pemerintah. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyambut baik kehadiran Sahabat-AI dan berharap model ini mampu bersaing dengan model-model global dari berbagai negara. Ia juga menekankan pentingnya kearifan lokal dalam pengembangan teknologi ini. “Kami mendorong agar chatbot berbasis Sahabat-AI dapat melayani masyarakat dengan bahasa yang santun, relevan secara konteks, dan responsif,” ujarnya.

Indonesia dinilai memiliki potensi besar sebagai pusat pengembangan kecerdasan artifisial dunia, berkat kekayaan sumber daya, infrastruktur yang berkembang, serta talenta muda yang terus tumbuh. Menutup pernyataannya, Vikram menyampaikan harapannya agar Sahabat-AI menjadi langkah awal dalam pemberdayaan teknologi bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Ini adalah perjalanan bersama. Ini tentang Indonesia. Kita tidak akan berhenti sampai teknologi ini benar-benar memberdayakan semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut