get app
inews
Aa Text
Read Next : Mendikdasmen Sambut 200 Penerima Beasiswa ADEM, Wujudkan Pendidikan Inklusif dan Merata

MPLS Ramah Wujudkan Lingkungan Belajar Menggembirakan  dan Berkarakter

Sabtu, 12 Juli 2025 | 19:59 WIB
header img
MPLS Ramah Wujudkan Lingkungan Belajar Menggembirakan dan Berkarakter. Foto: Kemendikdasmen/iNews Purwokerto

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya dalam menghadirkan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) yang ramah dan berorientasi pada pembentukan karakter. Program ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam menumbuhkan semangat belajar, pengembangan potensi diri, serta perlindungan anak.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam peluncuran MPLS Ramah bersama penerima Beasiswa ADEM di Jakarta, Jumat (11/7), menyampaikan bahwa terdapat enam prinsip utama yang mendasari program ini, yakni ramah, edukatif, efektif dan efisien, inklusif, partisipatif, serta fleksibel.

“MPLS bukan sekadar kegiatan pengenalan sekolah, tapi juga menjadi ruang pembentukan karakter, pengembangan minat dan bakat, serta menumbuhkan semangat belajar,” tegas Abdul Mu’ti dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Sejumlah sekolah telah menerapkan MPLS Ramah secara konsisten. Nurhayati Mansaber, guru pendamping penerima beasiswa ADEM dari SMA Plus Islamic Village, Tangerang, Banten, menyampaikan bahwa sekolahnya melaksanakan MPLS sesuai arahan Kemendikdasmen.

“Siswa tak lagi diwajibkan mengenakan atribut aneh atau mengalami perpeloncoan. Sebaliknya, mereka terlibat dalam kegiatan yang positif, menyenangkan, dan penuh kreativitas,” ungkapnya.

Nurhayati berharap konsep MPLS Ramah dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia, terutama wilayah timur yang mungkin memiliki keterbatasan akses informasi.

Widodo, Koordinator ADEM Papua Provinsi Banten sekaligus kepala sekolah, menuturkan bahwa persiapan MPLS Ramah dilakukan secara matang dengan membentuk panitia yang terdiri dari guru pembimbing, pengawas, serta anggota OSIS sebagai pendamping, mengacu pada petunjuk teknis dari kementerian.

“Kami ingin menciptakan suasana yang ramah dan membangun karakter siswa sejak awal. MPLS harus bebas dari perundungan dan tekanan psikologis,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa MPLS yang nyaman akan memudahkan siswa beradaptasi dan menerima pembelajaran dengan lebih baik, serta mendorong lahirnya karakter saling menghargai di lingkungan sekolah.

Sementara itu, Koordinator Sekolah ADEM Repatriasi Banten, Saiful Anwar, menyampaikan bahwa untuk siswa yang tinggal di asrama, termasuk peserta program repatriasi, MPLS Ramah telah dipersiapkan sejak tiga bulan sebelumnya dengan pendekatan keagamaan dan sosial.

“Sejak hari pertama kedatangan, siswa telah dikenalkan dengan lingkungan sekolah agar merasa diterima dan memiliki rasa kekeluargaan,” katanya.

Menurut Saiful, pelaksanaan MPLS tahun ini jauh lebih baik karena ditekankan pada pendekatan tenang, kerja sama, dan lingkungan yang inklusif. Ia menyebutkan bahwa murid-murid bahkan merasa terharu karena mendapatkan pengalaman menyenangkan selama MPLS berlangsung.

“Harapan kami, MPLS tahun ini bisa menjadi awal yang baik bagi siswa untuk mencintai sekolah, mengembangkan diri secara akademik dan non-akademik, serta menjadi generasi unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Kemendikdasmen menegaskan akan terus mengawal pelaksanaan MPLS Ramah di seluruh Indonesia, agar setiap siswa baru merasakan pengalaman belajar yang positif sejak hari pertama di sekolah. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat, karakter, serta rasa cinta terhadap lingkungan belajar.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut