Dies Natalis ke-41, Universitas Terbuka Undang Tokoh Kampung dan Warga Sekitar

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sejumlah tokoh dan warga di Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas mendapatkan bingkisan dari Universitas Terbuka (UT) Purwokerto pada Kamis (4/9/2025).
Bingkisan tersebut menjadi bagian kepedulian kampus khususnya untuk warga sekitar UT Purwokerto. Mereka juga diundang mengikuti Tasyakuran ke-41 di kampus setempat dan merupakan pengalaman baru bagi warga Kelurahan Grendeng.
Ketua RW 07 Kelurahan Grendeng Roli memberikan apresiasi khusus kepada UT atas dukungannya terhadap warga. “Selama ini biasanya pihak lain hanya minta data dari ketua RT, tapi jarang ada yang memberikan apresiasi,” ujarnya. Menurutnya, kehadiran UT berbeda karena selalu melibatkan warga dan memberikan pengakuan atas peran mereka.
Ia menambahkan bahwa warga merasa dihargai dan dirangkul. “Kami sangat mengapresiasi, baru UT yang memberikan apresiasi sehingga kami merasa dirangkul,” kata Roli.
Hal ini dinilai penting untuk menjaga hubungan harmonis antara warga dan pihak kelurahan agar tidak menimbulkan gesekan.
Selain itu, Ketua RW 07 menyoroti peran UT untuk masyarakat dinilai sangat baik. “UT yang paling bagus. Atas nama warga RW 07, kami ucapkan terima kasih. Kerjasama ini diharapkan terus berlanjut demi kebaikan seluruh warga RW 07,"katanya.
Sementara Manajer Marketing dan Registrasi UT Purwokerto, Ismiantoro Aziis S., menekankan pentingnya kolaborasi dalam setiap kegiatan Universitas Terbuka. “Dengan capaian-capaian tadi, kita tidak bisa sendiri. Tentu kita harus saling berkoordinasi dengan warga sekitar,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Menurut Ismiantoro, kerjasama ini menjadi kunci keberhasilan dalam menghadirkan layanan pendidikan untuk para mahasiswa. Kini jumlah mahasiswa terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2005, jumlah mahasiswa tercatat sekitar 4.000 orang, namun seiring waktu, angka tersebut terus bertambah dan pada 2025 mencapai 26.000 mahasiswa, menunjukkan pertumbuhan yang konsisten selama dua dekade terakhir.
Ia menambahkan bahwa semua pihak berjalan bersama secara bergantian untuk memastikan setiap kegiatan berjalan lancar. “Kita saling bergantian tangan, berjalan bersama untuk pecahannya, dan capaian di rumah siswa,” jelasnya.
Kolaborasi ini dinilai penting untuk menciptakan program yang bermanfaat dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Ismiantoro juga menyampaikan rasa syukur dan permohonan maaf atas segala kekurangan selama proses perjalanan UT. “Mudah-mudahan kehadiran Bapak-Ibu saat ini bukan hanya membantu kami, tetapi juga mendukung perjalanan panjang kami di usia 41 tahun. Tentu saja ada hal-hal yang kami lakukan kurang tepat, jadi kami memohon maaf jika ada sikap kami yang kurang berkenan,” kata Ismiantoro.
Editor : EldeJoyosemito