BI Purwokerto Imbau Belanja Bijak Jelang Nataru, Stok Pangan Dipastikan Aman
PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah tersebut dinilai penting guna menjaga inflasi tetap terkendali serta mendukung stabilitas perekonomian daerah.
Kepala KPw BI Purwokerto, Christoveny, mengatakan ketersediaan bahan kebutuhan pokok, energi, dan bahan bakar di Kabupaten Banyumas dipastikan aman hingga akhir Desember 2025. Dengan kondisi tersebut, potensi kelangkaan komoditas strategis pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) dinilai relatif kecil.
“Stok bahan pangan pokok di wilayah Banyumas Raya dalam kondisi aman. Masyarakat kami imbau tetap berbelanja secara bijak agar inflasi dapat terus terjaga,” ujar Christoveny, Jumat (19/12/2025).
Ia menjelaskan, sejumlah komoditas pangan utama yang ketersediaannya terjaga antara lain beras, gula pasir, daging ayam ras, daging sapi, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan tepung terigu. Selain itu, alokasi LPG 3 kilogram serta pasokan bahan bakar minyak (BBM) juga dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat selama masa libur Nataru.
Christoveny menambahkan, tekanan inflasi di wilayah Banyumas Raya hingga November 2025 masih berada dalam sasaran target nasional sebesar 2,5 persen dengan toleransi plus minus 1 persen. Berdasarkan data, inflasi di Purwokerto tercatat sebesar 2,62 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara inflasi di Cilacap mencapai 2,78 persen (yoy).
Ia mengungkapkan, salah satu komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi adalah emas perhiasan, seiring tren kenaikan harga emas di pasar global dalam beberapa waktu terakhir.
Ke depan, Bank Indonesia Purwokerto berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga, melindungi daya beli masyarakat, serta memastikan momentum pertumbuhan ekonomi daerah tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi global.
Dalam kesempatan yang sama, Christoveny menyampaikan bahwa perekonomian Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 5 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 4,79 persen.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2025 berlangsung merata di seluruh kabupaten di wilayah eks Keresidenan Banyumas,” katanya.
Ia menjelaskan, percepatan pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh meningkatnya realisasi belanja pemerintah pada semester II 2025 serta kinerja sektor industri pengolahan yang tetap kuat. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah.
Sementara dari sisi lapangan usaha, peningkatan aktivitas ekonomi juga didukung oleh sektor sekunder dan tersier, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital melalui penjualan daring, khususnya pada industri tekstil dan pakaian jadi. Selain itu, maraknya penyelenggaraan berbagai event berskala besar di daerah turut mendorong tingkat hunian hotel serta kinerja sektor perdagangan dan jasa.
Secara struktural, Kabupaten Cilacap masih menjadi kontributor terbesar perekonomian Banyumas Raya dengan pangsa 54,79 persen, disusul Kabupaten Banyumas sebesar 25,05 persen, Kabupaten Purbalingga 10,70 persen, dan Kabupaten Banjarnegara 9,46 persen. Adapun sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang utama produk domestik regional bruto (PDRB) Banyumas Raya dengan porsi mencapai 44 persen, diikuti sektor pertanian dan perdagangan yang masing-masing menyumbang 11 persen.
Editor : EldeJoyosemito