PURBALINGGA, iNews.id- Kini sudah bukan zamannya Aparatur Sipil Negara (ASN) jadi seperti priyayi, tetapi harus mampu turun ke bawah mengetahui permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Hal itu diserukan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, pada saat pelantikan pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Rabu (21/4/2021).
Tiwi, begitu sang bupati akrab disapa, juga menekankan agar para ASN dapat berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif dalam mensikapi keterbatasan. Inovasi itu pula akan menjadi bahan penilaian kinerja instansi dan kepegawaian oleh bupati.
"Saya paksa memang seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memulai inovasi. Minimal satu OPD satu inovasi," kata Tiwi.
ASN, menurut Tiwi juga jangan hanya terjebak rutinitas, tetapi juga harus berpikir out of the box. Ia berpesan, kepada para pejabat yang dilantik agar para ASN memiliki tiga fungsi.
"Pertama sebagai pelayan publik. Kedua fungsi pelaksana kebijakan publik. Wajib tegak lurus, dari kebijakan pusat, provinsi maupun kabupaten. Seiring sejalan dengan pemerintah, Ketiga fungsi perekat dan pemersatu bangsa," ujar Tiwi.
Terkait fungsi ketiga, Tiwi menyebut, ASN saat ini dihadapkan tantangan, satu diantaranya terorisme atau intoleransi yang bertujuan memecah belah persatuan bangsa.
"ASN harus bisa menjadi perekat dan pemersatu bagsa, menciptakan suasana yang kondusif bukan sebagai provokator," katanya.
Menurut Tiwi, sebagai bagian dari birokrasi, Pemkab Purbalingga adalah satu tubuh, satu keluarga, tidak ada birokrasi kerja sendiri-sendiri, tetapi teamwork. ASN diharapkan dapat menjaga citra positif dan menjadi teladan yang baik kepada lingkungan.
Editor : BayuSasongko