Umurnya Sudah 8 Abad! Ini Kesenian Wayang Bengkong yang Patut Dilestarikan

REMBANG, iNews.id - Di wilayah pesisir pantura timur Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang terdapat kesenian tradisional yang ternyata usianya sudah mencapai 8 abad.
Adalah kesenian tradisional Wayang Bengkong. Kesenian tradisional ini asli lahir dari Desa Kajar Kecamatan Lasem, Rembang.
“Wayang bengkong ini merupakan sebuah kekayaan dari Desa Kajar, Lasem. Dan sampai saat ini wayang bengkong masih kita lestarikan di Kabupaten Rembang,” kata Ernantoro, pemerhati sejarah dan budaya Lasem.
Seni tradisional pewayangan ini sudah ada sejak jaman Majapahit abad ke 13 tahun 1345 Masehi. Meski kini pentasnya tak seramai dulu, namun warga hingga kini masih tetap melestarikan kesenian tersebut.
Dulu,kata Ernantoro, wayang bengkong bernama wayang genghong, akan tetapi karena kebiasaan ucapan atau penyebutan warga setempat, wayang genghong berubah nama menjadi wayang bengkong.
“Karena kebiasan penyebutan orang jawa, jadi nama wayang genghong berubah nama menjadi wayang bengkong. Wayang bengkong sendiri menceritakan tentang ungkapan nadzar atau cita – cita masyarakat yang berkeinginan, jadi kalau masyarakat mempunyai cita-cita pastinya akan menggelar pementasan wayang bengkong,” terangnya.
Wayang bengkong ciri khas Lasem hanya di perankan oleh tiga tokoh wayang, masing-masing memerankan tokoh Mbah Bengkong, Bagus Panji, serta tokoh wanita bernama Sri.
Sekali pentas, wayang bengkok biasanya berdurasi sekitar 2 jam. Yang menjadi ciri khas dari seni pewayangan ini adalah jumlah karakter pewayangannya.
Saat ini, satu-satunya dalang yang bisa mementaskan wayang Bengkong adalah ki Khamim, warga setempat.
“Asal usul wayang bengkong ada di Desa Kajar. Saya sudah lama menekuni dunia perdalangan wayang bengkong, ilmu dalang wayang bengkong ini saya dapatkan secara turun temurun. Wayang bengkong ini wayang nadzar, lakon wayang bengkong tergantung permintaan orang yang menggelar hajatan,” paparnya.
Editor : Arif Syaefudin