Purbalingga Gandeng ITB Lakukan Desain Ulang Purbalingga Islamic Center

Elde Joyosemito
Purbalingga Islamic Center didesain ulang. (Foto: Dok Pemkab Purbalingga)

PURBALINGGA , iNews.id- Pemkab Purbalingga menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan desain ulang terhadap Purbalingga Islamic Center (PIC).

Tim dengan 6 orang personel tersebut memaparkan hasil kajian review design PIC kepada Bupati yang didampingi Sekda Herni Sulasti, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Agus Winarno serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, review design PIC diperlukan agar pembangunan PIC dapat dilanjutkan dengan menyesuaikan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab.

“Komitmen kami dalam kurun waktu 3,5 tahun ini PIC sudah dapat dimanfaatkan dengan memaksimalkan fungsi bangunan eksisting yang sudah ada,”ujar Bupati Tiwi di Ruang Rapat Bupati, Jumat siang (15/10/2021).

Tim review design dari ITB memberikan dua alternatif design lanjutan pembangunan PIC. Melalui kajian yang dilakukan, bangunan eksisting yang sudah ada akan dimaksimalkan sebagai masjid yang dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung.

Pada desain sebelumnya, bagian tengah bangunan eksisting semula akan ditempatkan bangunan kabah, namun pada review desain dimanfaatkan sebagai area masjid yang mampu menampung lebih dari 872 jamaah.

Dikatakan oleh Asisten tenaga ahli arsitektur Andry Widyowijatnoko, tim menyajikan dua alternatif pilihan desain PIC yang nantinya dapat dipilih sesuai anggaran yang disediakan.

“Kedua desain itu, lanjutnya, memanfaatkan bangunan utama replika Masjidil Haram dengan menutup atapnya menggunakan atap struktur membram atau perisai struktur baja.

Desain pertama dengan konsep Green Mosque Design yang makmur dan instagramable,”katanya.

Desain bergaya industrialis mampu mendekatkan generasi milenial dengan nilai-nilai islami. Bangunan replika Masjidil Haram cukup untuk menjadikan Purbalingga Islamic Center berfungsi. “Pada desain ini hanya perlu tambahan pekerjaan arsitektural dan sedikit pada pekerjaan struktural,” jelasnya.

Sementara, Surveyor tim ITB Gusti  Yan Iwako menuturkan, untuk alternatif desain yang kedua, pihaknya membuat PIC lebih ikonik dengan konsep Islamic universal desain. “Bangunan replika Masjidil Haram sebagai Islamic Center yang akan mampu hidup mandiri dari penyewaan hall untuk pernikahan, ruang pertemuan, coworking space, ruang kantor dan kafe yang ada,”ujarnya

Nuansa bangunan Islamic universal design style yang harmonis dengan Masjidil Haram mudah dikenali sebagai bangunan masjid yang bercirikan asitektur Timur Tengah, jelasnya.

Pada altrenatif design kedua, cukup banyak elemen tambahan pada arsitektur dan struktur sehingga biaya keseluruhan jauh lebih besar dari alternative pertama.

Setelah ditetapkan pilihan alternative design PIC yang dipaparkan tim ITB, nantinya akan ditindaklanjuti dengan pekerjaan Detail Engineering Design (DED) yang telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2021.

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network