INDIGO atau dengan istilah ilmiahnya Extra Sensory Perception (ESP) disebagian kecil anak dialami.Umumnya anak indigo mempunyai kemampuan lebih dalam mempersepsi hal-hal yang ada di sekitarnya dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
Anak Indigo memang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Bahkan kondisi itu membuat anak indigo atau orang dewasa indigo konon seolah-olah dapat melihat sesuatu yang tak terlihat atau ghaib, meramal atau seakan bisa melihat masa depan.
Misalnya, ketika seorang indigo mengatakan bahwa hujan akan turun. Itu karena ia memiliki kepekaan tinggi terhadap kelembapan udara, tiupan angin, dan sebagainya.
(Foto: Findingsource)
ESP mengacu pada kemampuan mengirim dan menerima info tanpa menggunakan panca indera. Hal tersebut dimasyarakat mungkin dikenal dengan istilah indera keenam.
Seperti membaca pikiran atau perasaan, pada dasarnya menangkap gelombang informasi. Meskipun sebetulnya semua orang bisa punya kemampuan itu, hanya ada yang diasah, ada yang tidak.
Sebagian psikolog berpendapat, kemampuan perseptual anak indigo memungkinkan mereka lebih peka terhadap makhluk atau hal-hal yang tidak tertangkap oleh mata biasa.
Istilah indigo ini muncul tahun 80-an, hingga saat ini masih tergolong pseudo science, konsepnya belum diterima secara umum.
Bagaimana Islam memandang Fenomena Anak Indigo?
Taufik Ginanjar dalam laman resmi Persatuan Islam (Persisi) menyebutkan, dalam memandang suatu fenomena, setiap muslim wajib berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits Shohih. Pertama, Al-Quran dan Hadits adalah kebenaran mutlak. Kedua, ilmu pengetahuan dan sains selalu membuktikan kebenaran Al-Quran tersebut.
Disebutkan dalam Al-Quran bahwa pada prinsipnya tak ada manusia atau makhluk lainnya (jin) yang bisa mengakses apalagi mengetahui secara detail tentang hal-hal atau perkara ghaib.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait