MALANG, iNews.id - Gunung memang selalu menyimpan kisah misteri dan hal mistis yang dipercaya bahkan dialami para pendaki gunung. Sehingga, para pendaki wajib menjaga perilaku dan sikap mereka ketika mendaki.
Seperti yang dialami Muhammad Naam Kurniawan, pendaki di Gunung Arjuno yang membagikan sedikit pengalaman mistis selama tersesat. Dalam kisahnya tersebut, dia mengaku melihat sejumlah kejanggalan seperti adanya kehidupan layaknya perkampungan manusia gaib di atas gunung.
Sebab kehidupan di atas Gunung Arjuno ternyata dihuni manusia tak kasat mata. Kehidupan mereka layaknya orang di zaman dahulu dan melihatnya dengan begitu jelas.
"Bisa dilihat, sama kayak manusia, cuma gaya hidupnya beda. Terus pakaiannya zaman-zaman dahulu. Kalau kita gambarannya, kalau lihat televisi kayak lihat Tutur Tinular, zaman-zaman dulu lah pokoknya," kata Naam Kurniawan saat ditemui MNC Portal, pada Kamis (7/7/2022).
Dia juga melihat beberapa prajurit dengan pakaian perang zaman dahulu seperti kerajaan. Mereka membawa senjata seperti parang dan keris serta berbaris rapi.
"Caranya berpakaian memang kerajaan, nggak pakai blangkon, telanjang dada. Ada yang bangsawan pakai kain sedikit, seperti di film-film gitu pokoknya," katanya.
Bahkan di atas gunung saat tersesat, dia melihat kehidupan orang berbelanja seperti di pasar. Orang-orang tak kasat mata itu juga tampak melakukan kegiatan perbelanjaan, namun dengan menggunakan pakaian layaknya zaman kerajaan.
"Kadang di pasar kelihatan banyak orang. Kadang hanya lewat kayak orang bawa prajurit lewat tok. Nggak terlalu kelihatan, posisi ku diam. Kalau malam aku diam. Mulai tampak menjelang magrib, terus tiba-tiba hilang gelap kelihatan orang kayak di Pasar ramai karena nggak ada aktivitas tak tinggal terus kembali lagi suasana sudah beda," katanya.
Pemuda warga Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan juga melihat istana kerajaan gaib di kawasan Gunung Arjuno. Bahkan di istana itu terdapat raja yang di depannya ada orang-orang banyak. Tetapi dia tak mengetahui lokasi persis letaknya.
"Ada pendopo tempat kayak raja, jadi raja diam di depannya orang banyak, kayak di pendopo. Pendoponya besar tapi nggak ada penghalangnya. Cuma ada tiangnya saja. Di alas mana nggak tahu saya, nggak tahu posisinya dimana itu bukan alam kita," ucapnya.
Keanehan juga terdapat pada pepohonan yang ada di sekitarnya. Pepohonan itu memiliki tinggi yang lebih besar dan akar yang menjulang tinggi hingga ke atas. Konon akar pepohonan itu merupakan akar mimang yang kerap kali membuat orang-orang tersesat karena hanya ada di alam tak kasat mata.
"Aneh pohonnya baru kali itu baru aku lihat, pohonnya besar-besar, kadang akarnya sampai ke atas. Kalau lihat ke arah matahari sudah nggak kelihatan. Kabut pasti, kabut mulai datang kabut itu menutupi hutan sampai mau subuh hutan tok itu. Itu (kabut) tandanya masuk di alam mereka," katanya.
Namun selama berada di alam gaib, Naam mengaku tak banyak berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata tersebut. Dia memilih untuk diam ketika berada di alam mereka.
"Karena pertama mereka itu acuh tak acuh jadi ya nggak mau komunikasi tetap diam, nggak tahu kehadiran saya. Makanya nggak interaksi," ujarnya.
Dia akhirnya bisa dievakuasi tim pencari setelah empat hari tiga malam. Saat itu Naam mengaku sempat mendengar suara tim penyelamat yang mencarinya, namun dia tak langsung mengindahkan.
Sebab dia belum mengetahui apakah itu suara orang asli atau hanya bagian dari makhluk tak kasat mata yang mewujudkan diri manusia.
"Itu masih di hutan waktu hari Rabu pagi, aku dengar suara kayak orang bicara, cuma nggak langsung minta tolong, tak lihat terus daun-daun bergerak aku diam saja. Apakah benar suara manusia baru yang kedua suara itu terdengar lagi, baru minta tolong tapi nggak ada balasan, aku diam lagi," katanya.
"Nggak lama terdengar suara yang sama seperti itu. Akhirnya minta tolong lagi saya tambahi pak. Jadi 'Tolong Pak gitu, ada jawaban terus saya disuruh naik saya naik, ketika naik lari menarik saya posisi tadi di jurang, yang nolong warga mereka," tuturnya.
Kalian juga bisa berbagi kisah dan pengalaman horor saat tengah melakukan pendakian. Cerita yang menarik nantinya akan ditayangkan di iNews Purwokerto. Klik disini untuk berbagi kisah horor saat mendaki Gunung.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait