Ini Alasan Umar bin Khattab Enggan Disematkan Gelar Khalifah

Vitrianda Hilba Siregar
UMAR bin Khattab dikenal sebagai sosok sahabat Rasulullah SAW. Foto: Ilustrasi/Ist

UMAR bin Khattab dikenal sebagai sosok sahabat Rasulullah SAW. Kesetian dan kecintaanya kepada Nabi Muhammad SAW tidak diragukan lagi.

Atas sikapnya itu Umar pun mendapat  gelar Al Faruq. Al Faruq berarti pembeda atau pemisah.

Namun mengapa Umar bin Khattab enggan mengenakan sebutan gelar khalifah dan sebutan Al Faruq. Malahan dia lebih senang dan memilih disebut Amirul Mukminin, pemimpin orang-orang beriman. 

Nah hanya Umar bin Khattab yang menggunakan sebutan ini.

Muhammad Nasrullah dalam bukunya "Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi" menuliskan sebagai berikut:

 Pada suatu malam, Amirul Mukminin Umar bin Khattab melakukan kebiasaannya berjalan di tengah malam melihat langsung kondisi rakyatnya.

Dia penasaran melihat sebuah tenda baru yang belum pernah dia saksikan sebelumnya. Dalam tenda tersebut terdengar suara perempuan sedang merintih sehingga mengundang tanya khalifah. Lalu dipanggillah penghuni tenda tersebut dan keluarlah seorang laki-laki dan terjadilah percakapan.

Umar : ‘Siapakah Engkau?’

Laki-laki : ‘Aku seorang pria pedesaan yang datan ke kota mencari keadilan Umar sang Amirul Mukminin yang terkenal sangat mengayomi rakyatnya dan mementingkan kebutuhan rakyat.

Umar : ‘Lantas suara apa rintihan itu?’

Laki-laki : ‘Itu istriku yang sedang kesakitan hendak melahirkan’

Umar : ‘Apakah di sampingnya ada orang yang merawat dan membantu melahirkan?’

Laki-laki : ‘Tidak ada selain aku sendiri’.

Umar : ‘Apakah kamu punya bekal untuk dimakan?’

Sang laki-laki hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

Umar : ‘Tunggu di sini, aku akan Kembali membawa makanan dan orang yang membantunya melahirkan’.

Kemudian Umar bergegas pulang dan segera menemui istrinya Ummu Kultsum bin Abi Thalib,

Umar : 'Apakah engkau dalam kondisi sehat?'

Ummu kultsum : 'Kenapa engkau bertanya begitu?'

Umar : 'Di ujung kota tergeletak perempuan miskin yang sedang kesakitan di tendanya karena hendak melahirkan tanpa ditemani seorang yang ahli dalam membantu melahirkan. Dapatkah engkau membantunya dan menyiapkan apa yang dia butuhkan?'

Ummu Kultsum : 'Tentu!'

Lalu Umar segera menuju tenda tersebut bersama istrinya seraya dia pikul makanan yang diambil dari rumahnya. Sang istri masuk ke dalam tenda membantu persalinan dan Umar mempersiapkan makanan dengan tangannya sendiri di temani sang laki-laki di luar tenda. Dengan berharap cemas, terdengarlah suara dari Ummu Kultsum.

Ummu Kultsum: "Wahai Amirul Mukminin, Allah SWT telah mengaruniai seorang anak dan ibunya dalam kondisi baik".

Mendengar kata-kata Ummu Kultsum, sang laki-laki segera memalingkan diri ditemani rasa tidak percaya bahwa orang yang telah membantunya adalah Umar bin khattab sang Amirul Mukminin. Melihat tingkah sang laki-laki, Umar pun tertawa dan memanggilnya.

Umar : "Mendekatlah!". Memang benar aku adalah Umar bin Khattab, Amirul Mukminin dan yang di dalam tenda adalah istriku Ummu Kultsum putri Ali bin Abi Thalib.

Laki-laki: "Keluarga Nabi membantu persalinan istriku. Sementara Amirul Mukminin yang memasak untukku dan istriku" dia berkata sembari menjatuhkan dirinya dan menangis

Umar : "Ambillah makanan ini, aku akan kembali dengan membawa makanan yang tersisa untukmu." Sungguh mulia.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network