Kisah Para Siswa Banjarnegara yang Harus Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Untuk ke Sekolah 

Elis Novit
Siswa bertaruh nyawa, karena harus menyeberangi Sungai Mondo untuk ke sekolah di Dusun Panggung, Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara.

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id - Ini adalah kisah anak-anak sekolah dasar (SD) yang bertaruh nyawa, karena harus menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Lokasinya berada di Dusun Panggung, Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara.

Padahal Sungai Mondo yang biasa diseberangi anak-anak sekolah tersebut, arusnya cukup deras. Apalago, kalau hujan di mana volume air sungai setempat mengalami peningkatan signifikan. 

Para siswa terpaksa menyerangi dengan menenteng sepatu agar tidak basah. Mereka nekad seperti itu tiap hari karena tidak ada jembatan penghubung antara dusunnya dengan sekolah.

Bahkan, kalau air sungainya kencang karena hujan deras, para siswa terkadang tidak berangkat ke sekolah. 

Ketinggian air saat normal berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter, namun saat kondisi hujan debit air bisa naik dengan cepat mencapai ketinggian 3 meter. 

Tidak jarang rok dan celana seragam siswa pun harus basah karena air sungai. 

Perjuangan tidak berhenti di situ. Setelah menyeberang Sungai Mondo, mereka harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer (km) agar dapat sampai sekolah. 

Sungai dengan lebar 10 meter ini menjadi satu-satunya menuju SDN 3 Lebakwangi, sekolah paling dekat dengan Dusun Punggung. 

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network