Kisah Mualaf Pramugari Cantik Dapat Hidayah Islam Usai Antar Jamaah Umrah ke Jeddah

Syifa Fauziah
Kisah mualaf pramugari cantik Nur Elisha Zulaikha. (Foto: YouTube Jubah Islam)

KISAH mualaf pramugari cantik yang mendapatkan hidayah Islam usai mengantarkan jamaah umrah ke Jeddah menjadi cerita yang menginspirasi. Meski memutuskan menjadi seorang mualaf bukanlah perkara mudah.

Selain banyaknya pertimbangan yang harus lakukan. Mulai dari masalah keyakinan di dalam diri hingga respons keluarga.

Namun semua dapat dilalui oleh mualaf cantik asal Negeri Jiran Malaysia. Ia mendapat hidayah Islam untuk menjadi mualaf saat bertugas sebagai pramugari dalam penerbangan jamaah umrah ke Jeddah, Arab Saudi.

Kisah mualaf pramugari cantik bernama Nur Elisha Zulaikha sebenarnya jauh sebelum dirinya memantapkan diri menjadi mualaf. Bahkan dia memang sudah tertarik pada ajaran agama Islam, tepatnya sejak remaja. Bahkan ketika sekolah, Elisha sering mengenakan baju kurung, dan itu disadari ibunya.

"Saat SMA ketika melihat teman-teman Muslim, saya merasa senang. Dari situ saya tertarik pakai baju kurung, sampai ibu bilang: Setiap hari pakai baju kurung, mau masuk Islam?" kenang Elisha, dikutip dari kanal YouTube Jubah Islam, Kamis (21/7/2022) kemarin.

Sebenarnya hal itu disebut juga sebagai hidayah, namun Elisha tidak menghiraukannya. Bahkan, dia tidak percaya pindah agama.

"Mungkin dulu saya sudah mendapat hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala, tapi saya belum percaya pindah agama. Apalagi saya anak tunggal, jadi rasanya itu sulit terjadi," tambahnya.

Setelah lulus kuliah, Elisha langsung bekerja sebagai pramugari. Dia kembali mendapat hidayah untuk menjadi mualaf. Saat itu dirinya masih berusia 21 tahun dan terpilih menjadi pramugari yang membawa jamaah umrah ke Jeddah.

"Karena berbeda agama, saya mencari pakaian dan warna yang cocok ketika di sana. Selain lewat Google, saya juga tanya teman yang Muslim. Akhirnya saya dapat gamis dan kerudung yang nyaman dipakai di sana," ucapnya.

Elisha mengaku merasa tenang saat berada Jeddah. "Saat di lokasi, saya merasa tenang dan entah kenapa hati saya merasa kosong," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, ibunda Elisha menyadari teman-teman dan kekasihnya yang tidak pernah dikenalkan.

"Ibu saya tanya, kenapa saya enggak pernah kenalin teman dan pacar. Ibu saya berpikir pacar saya adalah Muslim. Lalu saya bilang ke ibu saya kalau tidak perlu khawatir karena mereka semua teman," jelasnya.

Hingga akhirnya, lanjut Elisha, dia bertemu dengan seorang pria yang saat ini menjadi suaminya. Ketika awal perkenalan sang kekasih ingin langsung menikahinya. Namun dia bingung cara memberi tahu orangtuanya.

"Dia (pacar) bilang enggak mau teman lama dan mau memperistri saya. Saya khawatir dan enggak tahu cara terbaik memberi tahu hubungan kami ke orangtua," ucap Elisha.

Akhirnya dia mengenalkan pria tersebut ke ibunya. Dia juga sudah bertemu dengan orangtua sang kekasih dan diperlakukan dengan sangat baik.

Kemudian Elisha mulai memberi tahu ibunya untuk memeluk agama Islam. Dia meyakinkan mereka kalau keputusannya menjadi mualaf karena beberapa kali mendapat hidayah.

Elisha juga mengatakan kepada ibunya bahwa dirinya berjanji tidak akan memutus hubungan keluarga meski berbeda keyakinan.

"Ibuku selalu bertanya apakah saya benar-benar ingin memeluk Islam sambil menangis. Untuk menenangkan ibu, saya bilang kalau hubungan keluarga tidak akan putus meski agama berbeda. Saya katakan tidak ada yang berubah kecuali tata cara sholat dan larangan makan," kata Elisha.

"Saya membujuk ibu saya dan mengatakan saya masih akan menelepon, tidur, dan makan bersama," lanjutnya.

Kemudian Elisha memberi tahu ayahnya. Awalnya dia takut karena ayahnya sangat galak.

"Ayah saya diam, lalu dia bertanya apakah saya benar atau tidak memeluk agama Islam. Ayah bertanya sebanyak tiga kali. Saya bilang kalau saya memeluk agama Islam untuk diri saya sendiri, serta ingin bertobat, bukan karena cinta atau siapa pun," kata Elisha menceritakan kejadian tersebut.

Saat hari di mana dirinya mengucapkan dua kalimat syahadat, sayangnya kedua orangtua Elisha tidak bisa hadir. Meski sedih, dia tiba-tiba terkejut melihat ayahnya menelepon.

"Ayah memberikan nasihat menyentuh. Ayah bilang kalau sudah masuk Islam jangan berhenti belajar, harus cari ilmu dan jangan mempermainkan agama Islam seperti yang lain yang tidak belajar dengan benar agama Islam hingga kembali ke agama asal. Pesan ayah tersemat di hati dan akan saya turuti," imbuh Elisha.

Saat ini Elisha sudah menganut Islam. Dia juga sudah menikah dengan pria yang dikenalkan ke ibunya.

Setelah menikah, maskapai penerbangan tempatnya bekerja kembali menawarinya pekerjaan. Namun, dia menolak karena ingin memperdalam ilmu agama Islam.

Demikian kisah perjalanan mualaf cantik Nur Elisha Zulaikha, semoga bisa menjadi inspirasi untuk semua. Allahu a'lam bisshawab.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network