SOLO, iNewsPurwokerto.id – Matinya kerbau bule milik Keraton Kasunan Surakarta akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) berusia 20 tahun. Menurut putri Paku Buwono (PB) XII Gusti Kanjeng Ratu, Wandasari atau Gusti Moeng, kerbau bule ditemukan mati dengan ciri-ciri, kondisinya lemas, kuku dan mulut banyak luka, sedangkan hidungnya mengeluarkan liur.
Menurut Gusti, kerbau bule ditemukan meninggal antara pukul 07.00 WIB dari pawangnya.
"Kami menemukan meninggal itu antara jam 07.00 pagi dari srati (pawang) nya. Setelah itu didatangkan dari Dinas Peternakan dan dilihat semua sama dokternya ternyata betul ada 7 yang kena PMK," kata Gusti Moeng, Jumat (22/7/2022).
Gusti menyatakan, tidak merekomendasikan apabila kerbau diikutsertakan dalam mengikuti kirab pusaka.
"Nah, dengan begitu rekomendasi dari dinas ya kalau ini ke manusia gak papa. Tapi kalau ke hewannya sendiri itu tidak mungkin jadi tidak di rekom kalau ikut kirab," katanya dikutip dari iNewsPemalang.id.
Selain itu, Gusti juga menjelaskan kerbau yang mati akibat terpapar PMK merupakan kerbau betina yang paling tua dari keturunan Kiai Slamet.
"Yang meninggal ini umurnya 20 tahun namanya apon (perempuan) yang paling tua dari anak keturunan Kiai Slamet. Kalau dari rekomendasi tadi tidak bisa ikut kirab pusaka malam 1 Suro. Memang ada beberapa yang sehat itu baru akan di vaksin hari Sabtu nanti karena vaksinnya masih ada di Semarang," katanya.
Setelah diketahui kerbau bule mati pada pukul 07.00 WIB, namun prosesi penguburan baru dilaksanakan malam harinya. Sedangkan kerbau lain yang terpapar sudah dipisahkan dengan yang lainnya.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait