7 Negara Ini Dulunya Miskin Kini Kaya Raya, 2 Tetangga Indonesia

Amy Heppy
Salah satu sudut Singapura yang kini menjadi kaya meski dulunya miskin. (Foto Istimewa)

3. Luksemburg 

Ini adalahsalah satu negara terkecil di Benua Eropa. Meski luasnya hanya 2.568 kilometer, Luksemburg merupakan merupakan salah satu negara dengan tingkat perekonomian yang maju di dunia dengan PDB per kapita sekitar 118 dollar AS.  

KOndisi tersebut berbeda dengan Luksemburg pada awal abad ke-19, dimana sekitar 80 persen penduduknya yang berjumlah kurang lebih 180 ribu orang bekerja di bidang pertanian.  

Terperangkap dalam kemiskinan yang parah, banyak keluarga hampir tidak mampu untuk bertahan hidup.  Keadaan kemudian menjadi sangat buruk sehingga sekitar sepertiga penduduk Luksemburg pergi mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain, dimana sebagian besar menuju ke Amerika Serikat. 

Situasi mulai membaik setelah ditemukan cadangan bijih besi yang sangat besar pada pertengahan abad ke-19.  

Sejak saat itu, pertambangan dan pabrik-pabrik mulai bermunculan, dan industri baja negara yang menguntungkan lahir. Pada akhir abad ke-19, Luksemburg telah menjadi salah satu produsen baja terkemuka di Eropa.  

Negara ini bahkan menjadi negara terkaya di dunia pada tahun 2021 kemarin. Perekonomian negara ini ditunjang oleh industri perbankan, baja dan manufaktur yang maju 

4. Swiss 

Sekitar 150 tahun silam, Swiss hanyalah sebuah negara miskin. Wilayahnya yang terkurung pegunungan merupakan hambatan besar bagi pembangunan.  Kemudian pada akhir abad ke-19, periode industrialisasi yang dipupuk oleh kebijakan ekonomi yang menguntungkan mulai mengubah perekonomian. 
 
Pada saat yang sama, industri perbankan dan pariwisata negara itu mulai berkembang hingga menjadikan Swiss sebagai salah satu negara terkaya di Eropa. Kini, negara ini memiliki PDB per kapita tertinggi kelima di dunia, yakni sekitar 72.874 dollar AS.  

5. Norwegia 

Di awal abad ke-19, Norwegia merupakan negara miskin dan masyarakatnya hidup serba kekurangan. Saat itu, sebagian besar penduduknya bekerja di industri pertanian dan perikanan dengan upah yang rendah. Kemudian pada tahun 1930-an,  Norwegia mengalami resesi bersama dengan seluruh negara dunia dan ekonomi lumpuh akibat Perang Dunia II. Setelah perang, Norwegia pulih dengan cepat berkat pendanaan dari AS dan telah kembali makmur pada 1960-an.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network