JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Menurut data dari Rumah Sakit Harapan Kita jakarta menunjukkan 14 ribu bayi meninggal karena mengalami kelainan jantung bawaan atau congenital heart disease. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi turut berduka menanggapi adanya kejadian tersebut.
Menurut Budi, laporan diterima setiap tahunnya bahwa dari 50 ribu bayi yang lahir dengan kelainan jantung bawaan, 14 ribu di antaranya meninggal dunia.
"Aku sedih, aku baru dengar cerita dari RS Harapan Kita yang melaporkan setiap tahunnya 50 ribu bayi lahir dengan kelainan jantung bawaan, 14 ribu di antaranya meninggal dunia akibat tidak tertangani dengan maksimal," terang Menkes Budi Gunadi di Jakarta, Selasa (26/7/2022), dikutip iNewsPurwokerto.id dari Sindonews.com pada Rabu (27/7/2022).
Budi menambahkan, perlu adanya tindakan bedah jantung sebagai upaya mempertahankan kehidupan para bayi tersebut atau akan banyak bayi meninggal dalam waktu tiga tahun kemudian.
"Jadi, sebanyak 20 ribu bayi setiap tahunnya itu membutuhkan bedah jantung terbuka untuk memperbaiki jantungnya. Kalau tidak, ya, mereka meninggal dunia 3 tahun setelahnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, bahwa yang menjadi kendala sampai saat ini yaitu banyak rumah sakit kekurangan dokter bedah jantung terbuka untuk anak. Akibatnya, banyak nyawa yang tidak tertolong.
"We need to do something seriously, karena kalau tidak, akan terus ada bayi yang meninggal," ujarnya.
Sedangkan, sampai saat ini jumlah dokter yang tersedia belum memadai untuk menangani semua masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Budi berharap akan semakin banyak lagi dokter ahli yang lahir di negeri ini.
Mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dokter diharuskan menangani 1.000 pasien. Sementara itu, jumlah dokter di Indonesia kurang lebih 120 ribu jiwa, yang berarti masih membutuhkan 150 ribu dokter lagi dari 270 ribu dokter yang dibutuhkan.
Mengenai problematika tersebut, Kemenkes melakukan upaya seperti memberikan kesempatan bagi para dokter maupun dokter gigi yang ingin berkontribusi bagi pembangunan kesehatan di Tanah Air dengan membuka Program Bantuan Pendidikan (PBP) dan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait