BANJARNEGARA, iNews.id- Sejumlah tari tradisional digelar sebagai pembuka rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) dengan tema The Dream Beauty of Culture yang dimulai pada 1-3 November 2021. Pada Senin (1/11/2021) malam, digelar seni tari yang menampilkan para penari lokal Dieng.
Tari-tarian yang digelar di Pendopo Budaya Dieng di Desa Dieng Kulon. Sejumlah tarian yang ditampilkan adalah Angguk, Kuda Kepang, Panji Asamorobangun dan Ampak-ampak Pringgodani. Kemeriahan terlihat, meski penonton yang datang terbatas.
Pagelaran tari-tarian dilaksanakan secara hibrid baik secara luring atau tatap muka maupun secara daring.
Menurut Ketua Panitia DCF 2021 Alif Faozi ada 17 seni tari yang merupakan tarian asli Dieng. “Kami sengaja menggelar DCF secara terbatas karena saat ini kondisi masih pandemi. Sehingga kami menggelar dengan penonton secara terbatas dan disiarkan secara daring,”jelas Alif.
Tujuannya adalah agar para seniman tidak terus mengalami stagnasi untuk tampil dan mendukung pelaku seni dan budaya khususnya di Dieng agar terus eksis. “Kami mencoba mewadahi para seniman agar tetap eksis,”ujarnya.
DCF tahun 2021 agak berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu. Sebab, pada 2020 silam, DCF digelar secara daring, mengingat kondisi pandemi masih belum landai seperti sekarang. “Sebetulnya tahun ini, harapan kami dapat digelar secara luring. Tetapi karena situasi dan kondisi pandemi, membuat kami kami hanya dapat menggelar secara hibrida,”kata dia.
Alif mengungkapkan banyak wisatawan yang sudah merindukan DCF, termasuk masyarakat setempat, yang mengharapkan dampak ekonomi dan sebagainya dari agenda wisata tahunan tersebut. “Dengan tema The Dream Beauty of Culture, kami berharap keindahan budaya ini suatu saat akan bisa dilaksanakan kembali,”ujarnya.
Terkait dengan acara puncak DCF berupa jamasan anak berambut gimbal, Alif mengatakan hal itu akan digelar pada Selasa (2/11), meskipun rangkaian kegiatan DCF berlangsung hingga Rabu (3/11). Acara jamasan dan pemotongan rambut gimbal diikuti oleh lima anak berambut gimbal, dua anak di antaranya berasal dari Kabupaten Wonosobo, dua anak dari Kabupaten Banjarnegara dan satu anak dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait