AMERIKA, iNewsPurwokerto.id - Kepala petugas medis Divisi Pencegahan HIV di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Dr. John Brooks melaporkan kasus positif cacar monyet di Amerika kali pertama terjadi pada wanita hamil setelah wabah cacar monyet sudah menyebar ke 75 negara.
“Ada kasus positif cacar monyet pada wanita hamil, yang kini telah melahirkan,” ujar Dr. John, dikutip Okezone dari Today, Jumat (29/7/2022).
John menjelaskan penularan virus cacar monyet tersebut bukan terjadi melalui plasenta.
"Kami tahu bahwa infeksi dapat terjadi melalui transfer plasenta dan dalam kasus yang kami ketahui saat ini, tampaknya virus tidak menular," jelasnya.
Sementara untuk saat ini kondisi kesehatan ibu dan sang bayi masih terpantau baik.
Dari peristiwa tersebut tentu mengejutkan banyak pihak, karena sebelumnya sebagian besar kasus positif cacar monyet diprediksi terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
Adanya kasus positif cacar monyet yang terjadi pada wanita hamil, para ahli terus menghimbau bahwa virus cacar monyet dapat menyebar melalui manusia di luar populasi tertentu. Selain itu, awal pekan ini CDC juga mengidentifikasi dua kasus positif cacar monyet terjadi pada anak-anak.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan bahwa media penularan cacar monyet tidak hanya menular melalui kontak seksual, namun juga dapat terjadi melalui kontak antar manusia dan barang-barang yang terkontaminasi.
"Selain penularan melalui kontak seksual, cacar monyet juga bisa menyebar di rumah tangga melalui kontak dekat antar manusia, seperti berpelukan dan berciuman, atau pada handuk atau tempat tidur yang terkontaminasi," jelasnya.
Saat ini sudah tercatat ada sekitar 19.000 kasus positif cacar monyet secara global.
Editor : Pepih Nurlelis