JENEWA, iNewsPurwokerto.id - Penyakit cacar monyet diganti namanya menjadi mpox. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, dengan penyebaran di antara manusia sejak saat itu terutama terbatas pada negara-negara Afrika Barat dan Afrika Tengah tertentu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah cacar monyet menjadi mpox dalam upaya untuk menghindari rasisme dan stigmatisasi yang berasal dari nama yang sebelumnya digunakan.
Namun, lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan di berbagai negara di luar Afrika sejak awal Mei, sebagian besar di antara pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
PBB telah menyarankan membatasi jumlah pasangan seksual yang dimiliki seseorang untuk mengurangi risiko penularan. Sementara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki kemungkinan besar akan terpengaruh, pejabat publik menekankan bahwa siapa pun dapat tertular cacar monyet.
Namun pada Mei, kasus penyakit yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul yang besar, mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait