FESTIVAL menunggang replika penis disakralkan di Jepang agar para wanita enteng jodoh atau cepat hamil. Festival ini dinamakan Festival Konsei Matsuri
Konsei Matsuri merupakan perayaan yang melekat dengan Shinto, agama tradisional di Jepang.
Sementara istilah matsuri dalam bahasa Jepang sering diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yakni Festival dan bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai pesta rakyat atau pekan gembira dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah.
Matsuri bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan berdasarkan ajaran keagamaan atau kepercayaan yang diselenggarakan untuk berada di samping dewa, melayani dewa dan mengabdikan diri kepada dewa untuk memperingati peristiwa bersejarah. Dilansir dari Soranews24, festival Konsei Matsuri biasa diadakan pada 29 April di Osawa Hot Spring.
Saat pelaksanaan acara, hanya beberapa wanita yang ditunjuk melakukan ritual tersebut karena ukuran kolam air panas di Osawa Hot Spring tak terlalu besar. Bagi wanita yang tidak dipilih, maka dilarang untuk ikut masuk ke dalam kolam pemandian.
Ketika di kolam air panas tersebut, peserta wanita melakukan ritual pencucian patung kayu berbentuk penis dengan berat sekitar 150 kilogram dan panjang 1,4 meter.
Lalu, salah seorang peserta wanita yang beruntung akan ditunjuk untuk menunggangi patung tersebut agar enteng jodoh ataupun cepat hamil. Setelah itu, patung penis ditempatkan di atas altar, di mana peserta bisa memberikan penghormatan.
Simbol patung penis digunakan sebagai bentuk pemujaan kepada bumi yang merupakan pemberi kehdupan kepada manusia. Selama festival berlangsung, biasanya banyak orang yang berjualan makanan dan minuman di sekitar Osawa Hot Spring.
Uniknya, makanan dan minuman ini dibuat dengan bentuk menyerupai penis. Dilansir dari kanal YouTube Ruptly, peserta wanita menunjukkan antusiasnya mengikuti festival tersebut.
"Besok saya akan menikah, jadi saya datang ke sini untuk berpartisipasi dan ingin punya banyak anak," terang peserta. Ada pula yang mengikuti festival karena menginginkan anak kembali. "Saya ingin punya satu bayi lagi, jadi saya ikut festival," ujar peserta.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait