Detik-detik Proklamasi, Begini Persiapan Kemerdekaan RI

Kastolani
Teks proklamasi paling awal, yang setiap peringatan HUT RI pasti dibacakan. (Foto Istimewa)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id – Detik-detik proklamasi menjadi momen sakral, terutama pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI. Termasuk HUT RI ke 77 yang jatih pada Rabu ini.

Persiapan kemerdekaan RI tidak dapat dilepaskan dari teks proklamasi. Detik-detik proklamasi menjadi tonggak penting kemerdekaan Indonesia. 

Teks proklamasi tersebut juga menjadi bukti sejarah kemerdekaan Indonesia.  

Dikutip berbagai sumber, sejarah perumusan naskah proklamasi berawal pada tanggal 16 Agustus 1945 berdasarkan kesepakatan antara golongan tua dan golongan muda, Joesof Koento, Ahmad Soebardjo, dan Sudiro menjemput Soekarno dan Moh Hatta di Rengasdengklok untuk membahas kemerdekaan.  

Rombongan Soekarno dan Moh Hatta pun tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka langsung menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Miyok

Perumusan teks proklamasi dilaksanakan di ruang makan rumah Laksamana Maeda. Teks tersebut ditulis oleh Soekarno dan dibantu oleh Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo. Turut juga disaksikan oleh Miyoshi, Soekarni, B.M Diah, dan Soediro. 

Berikut Teks Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno 

Proklamasi 

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. 

Hal-2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnja. 

Djakarta 17-8-'05 

Wakil-wakil bangsa Indonesia 

Kemudian, teks proklamasi di atas yang ditulis oleh Soekarno diketik ulang oleh Sajoeti Melik dan dilakukan beberapa perubahan, seperti berikut

Proklamasi 

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 

Jakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05 

Atas nama bangsa Indonesia, 
SOEKARNO / HATTA 


Teks proklamasi dibacakan di kediaman Soekarno di jalan Pegangsaan Timur nomor 56 (sekarang jalan Proklamasi), Jakarta. 

Pembacaan dilakukan langsung oleh Soekarno pukul 10.00 WIB. 

Ada 12 Tokoh Proklamasi 17 Agustus Adapun, tokoh-tokoh yang menghadiri pembacaan teks proklamasi adalah Ki Hadjar Dewantara, Abikoesno Tjokrosoejoso, Buntaran Martoatmodjo, A. A. Maramis, Latuharhary, Anwar Tjokroaminoto, Otto Iskandardinata, K.H Mas Mansyur, Sajoeti Melik, Moewardi, A.G Pringgodigdo, dan Soewirjo. 

Menurut laman setneg.go.id, Detik-Detik Proklamasi Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul  05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur.  Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. 

Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari  itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi.  Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan  kantorkantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia (Hatta, 1970:53). 

Bendera yang dijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.    

Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Mereka yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta.  

Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian.   DiIa juga mengenakan stelan putih-putih. 

Kemudian keduanya menuju tempat upacara.  Marwati Djoened Poesponegoro (1984:92-94) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. 

Demikian sejarah menjelang detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI. Tahun ini, upacara HUT RI ke 77 lebih banyak dikuti peserta seiring dengan melandainya kasus Covid-19. 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network