BERBAGAI macam fenomena yang terjadi di dunia ini ternyata sudah tertulis di kitab suci Al-Quran.
Bahkan, berbagai fenomena alam alam itu jelas nyata-yata tertulis dalam Al-Quran sebelum adanya teknologi canggih yang diciptakan oleh manusia.
Berikut fenomena alam yang sudah ada di dalam kitab suci Al-Quran dan fenomenanya begitu nyata. Secara saintis juga dapat dijelaskan.
Fenomena alam tersebut adalah:
1. Dua Gelombang Air Laut Bertemu, Tapi Tak Saling Menyatu
Sebuah fenomena air laut yang bertemu, namun tidak menyatu telah dijelaskan di dalam Al-Quran. Yakni pada Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang artinya, “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui oleh masing-masing.”
Di manakah fenomena itu? Ternyata, manusia menemukan fenomena tersebut di Selat Gibraltar yang menghubungkan Laut Mediterania dan Samudera Atlantik.
Dalam Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an Al Karim, Thanthawi Jauhari menjelaskan dua air tersebut merupakan air laut yang asin serta air laut tawar. Keduanya tidak dapat saling memengaruhi satu satu sama lain.
Dua air tersebut tidak dapat saling menyatu karena adanya pembatas yang bersifat ilahiyah.
Sedangkan menurut para ilmuwan, fenomena tersebut karena adanya gaya fisika yang disebut tegangan permukaan. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan, air dari laut yang bersebelahan tersebut mempunyai perbedaan massa jenis.
2. Adanya Sungai di Bawah Laut
ADanya sungai di bawah laut telah tertulis di dalam Al-Quran Surat. Yakni Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi, “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan dia jadikan antara keduanya dinding serta batas yang tidak tembus.”
Di manakah fenomena tersebut? Fenomena alam itu pertama kali ditemukan oleh pakar oseanografi asal Prancis, Yves Costeau. Saat itu, ia sedang melakukan eksplorasi bawah laut, tiba-tiba ia menemukan beberapa mata air tawar yang tidak dapat bercampur dengan air laut.
Seakan terdapat dinding yang membatasinya. Hal tersebut mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air laut yang berada di tengah lautan. Lalu ia pun menceritakannya kepada seorang profesor Muslim terkait fenomena tersebut.
Sungai di bawah laut ini kemudian diberi nama Cenote Angelita yang berada di Meksiko.
3. Adanya Api di Dasar Laut
Fenomena api di dasar laut ini pun telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Thur ayat 6 yang artinya, “dan laut yang di dalam tanahnya ada api.”
Api di dasar laut memang ada kebenarannya. Hal tersebut merupakan fenomena alam yang terjadi di dasar laut di bumi. Api tersebut secara alami keluar akibat letusan gunung api bawah laut.
Melansir buku Miracles of Al Quran & As Sunnah, usai Perang Dunia II, ilmuwan menjelajahi samudera serta lautan guna mencari bahan mineral yang cadangannya hampir habis.
Para ilmuwan pun terkejut dengan banyak pegunungan vulkanik yang terbentang di lautan yang mereka sebut sebagai pegunungan bawah laut. Gunung-gunung tersebut terbentuk akibat letusan dahsyat gunung berapi.
Di kedalaman sekitar 1,6 kilometer di bawah laut, lahar letusan gunung berapi dapat meleleh keluar serta memanas hingga akhirnya menyemburkan abu vulkanik.
4. Turunnya Hujan Es
Fenomena alam berupa hujan es merupakan tanda kebesaran Allah. Fenomena hujan es disebutkan dalam Al-Quran Surat An-Nur ayat 43 yang berbunyi, “Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpulan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki.
Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” Menurut pandangan ilmu sains, hujan es terjadi karena adanya tumpukan awan cumulonimbus. Awan tersebut adalah bagian dari siklus hidrologi.
5. Tumbuhan Bertasbih
Dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 44, berbunyi, “Langit yang tujuh, di bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.”
Pada 1981, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkapkan penelitian terkait suara halus yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Suara tersebut berulang lebih dari 1.000 kali setiap detiknya. Menggunakan teknologi yang canggih, suara itu pun akhirnya dapat dipahami dengan menyatakan lafaz kalimat tasbih.
Seorang peneliti Muslim asal India ini kemudian mengatakan bahwa penelitian tersebut sesuai dengan Surat Al Isra ayat 44.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait