JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Arti mimpi hamil seringkali membuat orang bertanya-tanya makna arti mimpi tersebut. Namun, bagaimana arti mimpi hamil dalam pandangan agama Islam.
Kehamilan memang menjadi hal yang diidam-idamkan oleh pasangan suami istri (pasutri). Dalam dunia nyata, kehamilan secara umum merupakan simbol kebahagiaan. Lalu, bagaimana jika momen hamil tersebut tervisualisasi dalam mimpi?
Sebagian orang meyakini bahwa mimpi butuh dijelaskan maknanya. Bahkan, tidak jarang mimpi diartikan membawa pesan-pesan Illahi atau pertanda tertentu.
Jika demikian, bagaimana Islam memandang arti mimpi hamil tersebut? Untuk menjawabnya, ada baiknya jika melihat dari sisi khazanah keislaman terkait tafsir mimpi.
Dilansir iNews.id dari laman NU, Senin (8/8/2022), tafsir mimpi merupakan salah satu disiplin ilmu yang paling sulit dipelajari jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain.
Sebab, mimpi dulunya juga merupakan salah satu bagian dari wahyu kenabian. Oleh karena itu, tidak semua mimpi bisa ditafsirkan dan tidak semua orang bisa secara sembarangan menafsirkan arti dari sebuah mimpi.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengelompokkan jenis mimpi menjadi tiga bagian. Dalam salah satu haditsnya, beliau bersabda:
"Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!" (HR Muslim).
Berdasarkan hadits di atas dapat dipahami bahwa tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang dapat dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah.
Terlebih, mimpi bisa saja sebatas dampak karena saking dalamnya seseorang memikirkan satu hal tertentu. Sehingga sehingga objek atau pikiran tersebut terbawa sampai tervisualisasi dalam mimpi.
Mimpi yang dapat dijadikan pijakan atau yang boleh diyakini adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah subhanahu wa Ta’ala. Dalam Al-Qur’an dijelaskan:
لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
"Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat” (QS Yunus: 64).
Makna 'berita gembira' yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah mimpi baik yang dialami oleh seorang Muslim. Dalam salah satu Hadits, makna ayat di atas dijelaskan:
"Yang dimaksud kegembiraan dalam ayat di atas adalah mimpi yang baik yang terlihat oleh orang Muslim atau yang diperlihatkan padanya" (HR Ibnu Majah).
Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut.
Jika mimpi terjadi pada dini hari atau saat waktu sahur maka kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan.
Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. Ketentuan ini seperti yang dijelaskan oleh Ibnu al-Jauzi:
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait