Hangatnya Gelaran Jazz Atas Awan di Dieng Culture Festival 2022, Ganjar: Pengungkit Pariwisata

Arbi Anugrah
Hangatnya Gelaran Jazz Atas Awan di Dieng Culture Festival 2022, Ganjar: Pengungkit Pariwisata. Foto: Dok jatengprov.go.id

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id – Suhu udara menunjukkan angka enam derajat celsius, gelaran Dieng Culture Festival (DCF) XIII semakin hangat dengan kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam acara tersebut Denny Caknan mengajak Ganjar, untuk menaiki panggung dan berjoget bersama di penghujung konser musik QRIS Jazz Atas Awan di Kawasan Candi Arjuna, Dieng Kabupaten Banjarnegara, Jumat (2/9) malam.

QRIS Jazz Atas Awan merupakan rangkaian Dieng Culture Festival 2022. Musisi asal Jawa Timur itu menyuguhkan sejumlah lagu andalannya. Di antaranya Kartonyono Medot Janji, Satru, dan Mendung Tanpa Udan. Para penonton hanyut dalam lagu “ambyar” berbahasa Jawa itu.

Selain Danny Caknan, malam itu juga tampil beberapa musisi seperti Bima Sakti, Star and Rabbit, Saptu, Jagarta, Amorisa, dan Fourhband.

Bukan hanya pentas musik, DCF 2022 yang baru kali pertama digelar setelah pandemi Covid-19 ini dilaksanakan selama tiga hari sejak 2-4 September 2022 itu juga akan menyuguhkan tradisi cukur anak rambut gimbal, pada Sabtu (3/9/2022). Ada pula kirab budaya, minum purwaceng bersama, penerbangan lampion, dan sebagainya.

Seusai acara, Gubernur Ganjar pranowo mengatakan, gelaran DCF XIII kali ini menjadi pengungkit pariwisata. Namun, bukan berarti lengah dalam mencegah pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan ini menjadi pengungkit pariwisata. Tapi sekali lagi saya sampaikan, kita tidak sedang merayakan hari bebas pandemi, karena pandemi masih ada. Tapi pelan-pelan kita membangun kesadaran kesehatan kita. Vaksin mesti sadar, jaga kesehatan mesti sadar,” ujar Ganjar dilansir dari Jatengprov.go.id, pada Sabtu (3/9/2022).

Dia menambahkan, antusiasme masyarakat pada DCF kali ini sangat tinggi. Kegiatan ini menarik banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

“Kita coba kita evaluasi bersama pemkab dan panitia, seberapa besar event seperti ini bisa menggerakkan ekonomi,” tuturnya.

Sementara Ketua Panitia DCF, Alif Fauzi menyampaikan, kali ini pihaknya mengusung tema Return Of The Light, karena digelar secara luring, setelah beberapa tahun hanya dilaksanakan daring.

“Alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan secara luring, karena kemarin-kemarin hanya daring,” paparnya.

Selain itu, pada acara sakral, yakni tradisi cukur rambut gimbal kali ini, akan diikuti oleh 15 anak.

“Ini termasuk yang terbanyak. Sebenarnya yang daftar lebih, tapi kita sesuaikan,” imbuh Alif.

Ia berharap DCF menjadi daya tarik sekaligus kebangkitan dunia wisata pascapandemi Covid-19.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network