Tak hanya itu, koordinator aksi juga memprotes, karena salah dalam mengucapkan Pancasila, berarti sebuah pelecehan. Protes itu pun diterima ketua DPRD dengan mengulangi pembacaan Pancasila dari awal.
Tapi, lagi-lagi kesalahan terjadi saat sampai sila keempat. Kali ini lebih parah, karena dia menghilangkan kata "dalam kebijaksanaan" pada sila tersebut.
Seketika sorakan cemooh pun terdengar di antara mahasiswa. Insiden Ketua DPRD tidak hafal Pancasila itu menuai kritik netizen. Sebagian besar mencemooh karena sekelas ketua DPRD tidak hafal Pancasila.
"Ngisin-ngisini wes banter salah, diguyu arek TK (Memalukan, sudah keras salah, ditertawain anak TK)," kata pemilik akun @fayrina.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait