GAZA, iNews.id - Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, Rabu (16/6/2021). Ini merupakan serangan pertama sejak gencatan senjata dengan Hamas.
Serangan itu diklaim sebagai respons atas balon-balon yang diluncurkan dari wilayah Palestina ke Israel yang membakar area terbuka.
Pemadam kebakaran Israel mengklaim serangan balon menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka dekat perbatasan Gaza.
Militer Israel menyatakan, jet tempur menyerang kompleks persenjataan Hamas di Gaza City dan Khan Yunis. Ditegaskan mereka siap dengan semua skenario, termasuk melakukan pertempuran terbaru.
Seorang juru bicara Hamas membenarkan serangan Israel dengan mengatakan Palestina akan terus memberikan perlawanan dan membela hak-hak mereka serta situs suci Yerusalem.
Beberapa jam sebelumnya, ribuan warga Israel melakukan pawai mengibarkan bendera di sekitar Gerbang Damaskus, Kota Tua, Yerusalem, sebelum menuju Tembok Barat. Pawai memicu kemarahan dan kecaman warga Palestina.
Israel menyebar sistem rudal anti pertahanan Iron Dome untuk mengantisipasi kemungkinan serangan dari Jalur Gaza. Hamas berkali-kali memperingatkan Israel soal pawai bendera di Yerusalem Timur.
Namun sampai peserta pawai bubar yakni pada malam hari, tidak ada tanda-tanda serangan roket dari Jalur Gaza. Pada Rabu dini hari, Israel menyerang Gaza dengan dalih merespons serangan balon berapi.
Pawai yang awalnya direncanakan pada 10 Mei sebagai bagian dari perayaan 'Hari Yerusalem' atau penaklukan Israel atas Yerusalem Timur itu ditunda pada 15 Juni.
Pada awalnya, peserta tak diizinkan menuju Gerbang Damaskus. Namun pada menit terakhir, pawai dialihkan ke Gerbang Damaskus dan kawasan muslim di Kota Tua.
Israel menduduki Yerusalem Timur dalam perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak mendapat pengakuan internasional.
Negara Yahudi itu menganggap seluruh nagian Yerusalem sebagai ibu kotanya. Sementara itu Palestina ingin menjadikan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait