PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Pemuda Panca Marga (PPM) Banyumas melakukan uji coba tanaman koro pedang.
Tanaman tersebut diharapkan akan mampu menjadi bagian suplai bagi perajin tahu dan tempe. Karena koro pedang dapat menjadi pengganti kedelai.
Ketua PPM Cabang Banyumas Bambang Parmono bersama ahli pertanian PPM Purwandaru Widyasunu Tondokusumo mengatakan bahwa uji coba telah dilaksanakan pada areal 800 meter persegi (m2) dari lahan yang disediakan seluas 6 hektare (ha).
“Kami melakukan uji coba terlebih dahulu di areal 800 m2 di Desa Gandatpa, Kecamatan Sumbang, Banyumas,”kata Bambang pada Minggu (25/9/2022).
Bambang, menjelaskan tanam koro pedang memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai tanaman pengganti kedelai. "Selama ini Indonesia menggantungkan kedelai impor. Diharapkan dengan budi daya tanaman koro pedang akan mengurangi impor kedelai,”jelasnya.
Tanaman koro pedang juga akan memiliki nilai jual karena dapat sebagai pengganti kedelai. Kelebihanya memiliki kandungan protein hingga 25% lebih tinggi dari kedelai.
Sementara Purwandaru mengatakan uji coba penanaman koro pedang, baru dilakukan di Banyumas.
Nantinya tanaman ini akan dikembangkan bersama pemerintah dan TNI. Kalau ada lahan yang kosong milik pemerintah atau TNI diajak kerja sama untuk ditanami koro pedang.
“Sebetulnya, selama ratusan tahun lalu, koro pedang sudah dibudidayakan oleh petani nusantara sebagai tanaman biji bijian untuk pembuatan tempe dan tahu. Namun kemudian saat sekarang hilang,”katanya.
Karena itulah, PPM Banyumas mengembangkannya. Tanaman koro pedang bisa dipanen mulai umur empat bulan. Tidak berhenti di itu saja, karena masih dapat dipanen lagi bebersapa kali.
“Satu pohon menghasilkan 4-8 ons koro pedang,”ungkapnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait