OKU, iNews.id - Seorang pemuda Otori Efendi (25) membantai 5 warga Desa Sungai Bunglai Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (Sumsel) hingga tewas bersimbah darah.
Otori menikam dan membacok korbannya seusuai menyantap makan siomay pada Jumat (26/11/2021) sore. Kepala Seksi Humas Polres OKU, AKP Mardi Nursal mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi kejadian tersebut berlangsung Jumat (26/11) sekitar pukul 16.30 WIB.
Mulanya pelaku OF (25) keluar dari rumahnya menggunakan sepeda motor dan makan somai di warung.
Di sana pelaku bertemu korban pertama HH (33), tanpa diduga langsung ditusuk oleh pelaku dengan menggunakan sebilah pisau sampai tersungkur. “Kemudian terjadi keributan, sehingga korban kedua, I (48) yang sedang melintas di lokasi berhenti bermaksud hendak melihat namun, malah ikut kena tusuk,” ujarnya melansir Antara.
Kejadian berlanjut, pelaku masuk ke belakang rumah warga menuju ke arah sumur dan bertemu korban ketiga yakni E (40) yang sedang mengambil air. Selanjutnya, Er (40) suami dari E yang mendengar istrinya menjerit kesakitan langsung keluar rumah bermaksud hendak menolong. Namun naas ia juga ditusuk oleh pelaku.
"Er sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan akibat luka di bagian leher," ujarnya.
Sama halnya dialami oleh korban kelima S (45) yang mendengar keributan langsung keluar rumah juga ditusuk oleh pelaku dan tewas. Setelah itu pelaku langsung pulang ke rumah hingga akhirnya ditangkap petugas.
“Saat ini para korban sudah diserahkan kepada keluarga,” katanya. Penyidik Satreskrim Polres OKU masih mendalami motif pembunuhan terhadap lima orang warga Kampung I, Desa Sungai Bunglai, Kecamatan Peninjauan, OKU.
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Hillal Adi Imawan mengatakan, pelaku diperiksa secara intensif oleh petugas untuk menggali alasan ia menghabisi nyawa lima tetangganya tersebut. Menurutnya, dari keterangan yang didapat pelaku menyebut ia merasa sakit hati terhadap salah satu korban yang diduga sudah mengambil kartu ATM miliknya.
Namun polisi belum dapat memastikan keterangan tersebut lantaran saat diinterogasi pelaku sedikit ngawur saat berbicara. Sebagaimana diketahui dari informasi warga setempat pelaku itu diduga memiliki keterbelakangan mental. “Belum bisa kami pastikan motif seperti apa. Masih kami tindak lanjuti peristiwa ini seperti memeriksa saksi-saksi dan memerlukan bantuan dokter atau psikolog untuk memastikan kondisi kesehatan jiwa pelaku tersebut,” ujarnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait