Puluhan Rumah Nyaris Ambruk Akibat Tanah Bergerak di Kebumen

Elde Joyosemito
Longsor dan tanah bergerak mengakibatkan 31 rumah di Dukuh Rawabayem, Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung retak-retak dan berpotensi ambruk. (Foto: Dok Pemkab Kebumen)

KEBUMEN,iNewsPurwokerto.id - Longsor dan tanah bergerak mengakibatkan 31 rumah di Dukuh Rawabayem, Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung retak-retak dan berpotensi ambruk. Pasalnya, rumah warga tersebut berada di tebing dan berundak-undak.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto langsung meninjau lokasi tanah bergerak dan longsor yang menyebabkan 31 rumah. Setelah ada laporan warga bahwa rumah-rumah di sana mengalami keretakan yang cukup parah, setelah diguyur hujan lebat pada Sabtu dan Minggu (8-9/10/2022) yang menyebabkan tanah bergeser dengan lebar 10 centimeter sampai 1 meter dan ada sedikit longsor, serta pohon tumbang.

"Kami terus mengidentifikasi terhadap kebencanaan yang ada di Kebumen. Kali ini saya ada di Dukuh Rawabayem, Desa Plumbon yang kemarin malam ada laporan warga bahwa rumah mereka retak-retak karena ada pergeseran tanah, setelah kita identifikasi jumlahnya ada 31 rumah yang mengalami retak-retak cukup parah,”jelasnya.

Bupati mengungkapkan kondisinya memang cukup membahayakan jika tidak segera ditangani karena berpotensi longsor, sementara rumah warga berundak-undak sehingga rumah yang berada di atas bisa menimpa rumah di bawahnya. Pihaknya pun merencanakan untuk segera direlokasi.

"Jadi ini perlu segera direlokasi ke tempat yang lebih aman, butuh kerja sama dan koordinasi dengan Pemerintah Desa. Sementara kami himbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, bisa di tempat saudara atau di tempat pengungsian yang akan disediakan pemerintah. Sementara baru  ada tiga KK yang sudah mengungsi karena rumahnya retak cukup parah,"terangnya.

Wilayah pemukiman ini kata Bupati, juga akan ditanami pohon keras seperti pohon Saman, Beringin, Trembesi dll. Tujuannya agar tanaman ini bisa mencegah longsor dengan akarnya yang kuat dan menyerap lebih banyak air, sehingga bisa menahan pergeseran tanah. 

"Secepatnya nanti akan kita kirim pohon keras untuk ditanam di sini, untuk mencegah terjadinya longsor di kemudian hari. Warga bisa menanam pohon yang berbuah di tempat lain, di kebun atau di pekarangan, tadi saya liat di sekitar rumah justru banyak ditanami pohon pisang, yang kurang kuat untuk menahan tanah,”kata Bupati.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network