Pada 7 Mei 2014, AM Hendropriyono dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara. Dia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen.
Bahkan atas gelar tersebut, pria 76 tahun ini tercatat masuk ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Selain karier militer yang mentereng, dia juga memegang sejumlah bisnis, hingga berkarier di dunia politik. AM Hendropriyono tercatat pernah menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Kepala Badan Intelijen Negara, dan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan.
Gelar akademik, karier militer yang gemilang, membuat ayah dari Diaz Hendropriyono ini meraih banyak penghargaan dari negara.
Di antaranya Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satyalancana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran, serta anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia.
Berikut profil AM Hendropriyono, Profesor Dr Intel Pertama di Dunia
Nama: Abdullah Mahmud Hendropriyono
Tempat, Tanggal Lahir: Yogyakarta, 7 Mei 1945
Karier militer:
• 1968-1972 - Komandan Peleton Puspassus AD (Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat) di Magelang
• 1972-1974 - Komandan Kompi Prayudha Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)
• 1981-1983 - Komandan Detasemen Tempur 13
• 1983-1985 - Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi
• 1985-1987 - Asisten Intelijen Kodam Jayakarta
• 1987-1991 - Danrem 043/Garuda Hitam Lampung
• 1991-1993 - Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI
• 1993-1994 - Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI
• 1993-1994 - Panglima Kodam Jayakarta
• 1994-1996 - Komandan Kodiklat TNI AD
Karier di pemerintahan:
• Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia (14 Maret 1998 – 20 Oktober 1999)
• Kepala Badan Intelijen Negara Ke-11 (10 Agustus 2001 – 8 Desember 2004)
• Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (27 Agustus 2016 – 13 April 2018)
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait