Ulama ahli tafsir Al-Qur'an Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) mengungkap salah satu tanda-tanda kiamat sudah terlihat sekarang. Penjelasan Gus Baha ini bukan bermaksud menakut-nakuti, tetapi hanya memberi tahu agar kita menyiapkan diri untuk kehidupan Akhirat. Demikian dikutip dari MNC Portal Indonesia.
Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur'an LP3IA Kragan, Narukan Rembang ini mengatakan, termasuk dari tanda-tanda kiamat yaitu umat berlomba-lomba membangun masjid yang megah. Ini pernah disampaikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabda beliau: "Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid." (HR Abu Dawud)
Berikut penjelasan Gus Baha di kanal Youtube Santri Official yang disiarkan 13 Mei 2021 lalu:
"Sekarang masjid saling bermegah-megahan. Pagarnya mewah, tulisannya besar lampunya mewah tapi tidak ada jamaahnya. Bangunannya amat megah.
Nah, itu yang dimaksud Nabi bahwa tanda Kiamat itu jika umatku sudah berlomba membangun masjid. Tapi kalau yang dibangun itu tempat sujudnya, tempat wudhunya itu bagus.
Orang-orang kafir Mekkah bertanya kepada Nabi tentang kapan terjadinya Kiamat, maka turunlah ayat:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ٱلْغَيْبَ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
"Katakanlah: 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah', dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan." (Surat An-Naml Ayat 65)
Sebenarnya orang-orang kafir itu ragu akan terjadinya Hari Kiamat dan mereka semua buta (tidak mengetahui) tentang hari Kiamat. Ketika Allah murka mengatakan orang kafir itu buta, tapi bukan buta secara fisik. Tidak mengenali kebenaran itu dinamakan buta. Buta yang dimaksud adalah buta hati."
Jika melihat fakta hari ini, apa yang disampaikan Gus Baha terkait berlomba-lomba membangun masjid megah sudah terjadi di Indonesia. Umat Islam di berbagai daerah berlomba-lomba membangun dan mendirikan masjid semegah mungkin.
Sayangnya, kemegahan masjid tidak berbanding lurus dengan jumlah jamaah yang sholat. Masjid megah tapi sepi jamaah. Sudah menjadi pemandangan biasa masjid-masjid megah sekarang banyak jadi arena selfie dan wisata.
Dulu di zaman Nabi, masjid dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah. Demikianlah masjid semestinya dibangun atas dasar takwa, bukan karena gengsi atau berbangga-bangga dengan kemewahan.
Mudah-mudahan setelah mengetahui tentang tanda-tanda kiamat ini, kita menjadi taat dan makin rajin beribadah. Wallahu A'lam
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait