Digitalisasi Desa, ITBMP Menggelar Workshop Pembuatan Peta Menggunakan Software ArcGIS

Elde Joyosemito
Pemerintah desa (Pemdes) di Purbalingga didorong mempunyai kemampuan untuk membuat peta desa secara mandiri. Sehingga, konsep digitalisasi desa bisa benar-benar terwujud. (Foto: Istimewa)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id- Pemerintah desa (Pemdes) di Purbalingga didorong mempunyai kemampuan untuk membuat peta desa secara mandiri. Sehingga, konsep digitalisasi desa bisa benar-benar terwujud.

Dengan mengembangkan peta desa berbasis Geographic Information System (GIS), yang akurat dan up to date, maka pemerintah desa lebih mudah dalam merencanakan pembangunan desa.

Sebab, peta desa berbasis GIS, mampu memperlihatkan lokasi suatu obyek di desa sekaligus dengan ukuran luas, bentuk, arah, dan jarak yang detail dan akurat.

Untuk mendorong peningkatan kapasitas perangkat desa membuat peta berbasis GIS tersebut, Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga menggelar Workshop Pembuatan Peta untuk Pemula Menggunakan Software ArcGIS".

Workshop yang menghadirkan Tenaga Ahli GIS dan Ahli Pengindraan Jauh PT Multi Konsultindo Jaya DIY, Hikmah Fajar Assidiq, M.Eng, C.EIA itu digelar di Ruang Bisnis Digital Kampus ITBMP Purbalingga, 12-13 November 2022.

Agenda yang dilengkapi dengan praktik pembuatan peta ini diikuti lebih lebih dari 30 perangkat desa dan mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota ITBMP.

Hikmah Fajar Assidiq menjelaskan bahwa peta desa berbasis Geographic Information System (GIS) sangat penting bagi perencanaan pembangunan di desa.

"Dengan adanya Peta GIS, akan lebih mudah melihat peruntukan lahan, mengetahui persebaran pembangunan desa. Tidak hanya secara statistik, akan tetapi juga dengan gambar," kata Fajar dalam rilis yang diterima iNewsPurwokerto.id.

Pada era digital sekarang ini, GIS akan membantu pemerintah desa untuk mengolah data di desa. Baik itu pada level perencanaan ataupun realisasi pembangunan.

"Kedepan, pembangunan di wilayah desa harus ada peta lokasinya. Sehingga, ketika akan dicek dari kecamatan, kabupaten ataupun pusat, akan lebih mudah terkontrol karena ada data visualnya," kata Fajar melanjutkan.

"Kegiatan masa sekarang harus bisa tervisualkan. Bukan hanya tulisan. Sehingga data perencanaan ataupun realisasi akan lebih mudah dipahami dan dipertanggungjawabkan," imbuh lulusan S2 Teknik Geodesi dan Geomatik UGM ini.

Output data berbasis sistem informasi geografis ini tidak hanya terkait infrastruktur, tetapi juga bisa peta risiko kebencanaan, peta kependudukan, peta kerawanan penyakit, peta batas wilayah.

"Ini bisa dihasilkan sesuai kebutuhan desa masing-masing, ketika pemetaan bisa dilakukan secara konsisten," kata Hikmah.

Sementara itu, Ketua Panitia Workshop, Dian Sandri, S.T, M.T mengatakan output dari pelatihan ini bisa membuat pemerintah desa bisa memetakan potensi di desanya, secara mandiri.

"Sehingga sistem informasi desa yang dimiliki pemerintah desa, bisa lebih mendukung penataan ruang di masing-masing desa," kata Dian.

Plt Rektor ITBMP Purbalingga, Dr. A.P. Rudiyanto, S.Pd, M.Si ketika memberikan sambutan berharap adanya workshop ini bisa meningkatkan skill pemetaan bagi pemerintah desa dan mahasiswa ITBMP.

"Dalam konteks Kabupaten Purbalingga, workshop ini menjadi salah satu upaya ITBMP Purbalingga mendukung program digitalisasi desa dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga," kata Rudi.

 

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network