Antisipasi Kasus Stunting, Pemkab Banyumas Arahkan Rumah Sakit Bantu Tangani

Alfiatin
Ilustrasi bayi. Kondisi Stunting seringkali ditandai tinggi badan bayi yang tidak ideal sesuai standar. Foto: Istimewa

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Kasus Stunting atau kekurangan gizi kronis yang terjadi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan. Kondisi yang bisa berlangsung lama ini menyebabkan terhambatnya perkembangan otak serta tumbuh kembang anak.

Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Erna Husein mengatakan seorang anak dikatakan stunting jika tinggi badan tidak mencapai batas normal dari standar usianya. "Standarnya tinggi badan bayi lahir untuk laki-laki idealnya 49,9cm dan 49,1cm untuk bayi perempuan," kata dia.

Menurutnya, kasus stunting tidak dapat dilihat dari satu sisi saja. Melainkan dapat dilihat dari banyak fakor, seperti penyakit bawaan maupun masalah gizi.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama OPD-OPD terkait termasuk rumah sakit sudah menjalin kerja sama. Dengan harapan setiap masalah dapat langsung ditangani dengan sesuai. 

"Semisal karena penyakit maka akan kami arahkan kepada rumah sakit untuk membantu dalam penanganan," katanya.

Selain itu, untuk membantu anak yang mengalami stunting di wilayah Purwokerto Barat, ibu-ibu PKK pada masing-masing kelurahan telah melakukan pendampingan melalui pengumpulan shadaqoh canting di setiap rukun tetangga dengan bantuan bahan makanan mentah.

 

Editor : Alfiatin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network