"Sedangkan untuk pariwisata, untuk kami memungkinkan sehingga bagaimana kita mengajak para investor untuk bisa masuk ke sana," lanjutnya.
Meski demikian, saat ini memang masih agak sulit untuk menarik investor dalam bidang pariwisata. Kecuali jika nantinya ada faktor pendukung lain seperti pembangunan jalan tol yang memiliki pintu keluar untuk masuk ke wilayah Purwokerto.
"Sekarang memang masih agak sulit, kecuali nanti jika tol sudah benar -benar ada dan exit tolnya banyak sebagai pintu masuk Purwokerto bisa saja mungkin itu akan mempercepat. Tetapi kita tidak bisa berpasrah gitu saja, kita harus mencari terobosan bagaimana caranya dengan kondisi yang seperti itu," ucapnya.
Termasuk soal peraturan daerah (perda) yang mendukung pengembangan pariwisata, menurut Budi belum sepenuhnya terpenuhi. Termasuk memetakan wilayah yang bisa dibangun untuk menarik investor.
"Jadi nanti kalau sudah dipetakan mana yang boleh dan mana yang pasti, nanti ini juga akan memberikan kepastian kepada para investor. Jadi harapan kami nanti kami bahas bareng bareng termasuk perubahan tata ruang," jelasnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Heri Partomo mengatakan menyambut baik kunjung pimpinan DPRD Kabupaten Banyumas beserta OPD terkait.
Menurut dia jika Bandung Barat usianya masih 15 tahun dengan segala keterbatasan dalam pembangunan. Meski demikian, Bandung Barat diuntungkan dengan potensi alam.
"Potensi di Bandung Barat banyak kalau yang dikelola langsung oleh masyarakat sebenarnya banyak, hampir setiap desa punya potensi pariwisata," ujarnya.
Pihaknya saat ini mendapatkan investor yang berencana membangun di kawasan kota baru. "Dengan masuknya investor untuk membangun waterpark dan mall terbesar se-Asia tenggara," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait