JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Siapa yang tidak mengenal sambal Bu Rudy, produk asal Surabaya ini kini banyak dikenal masyarakat Indonesia. Sambal Bu Rudy bahkan telah menjadi kuliner yang wajib dibeli sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Kota Surabaya.
Namun dibalik kisah sukses sambal Bu Rudy saat ini, ternyata banyak suka dan duka yang dialami Ie Lanny Siswadi, atau yang lebih dikenal dengan Bu Rudy. Mulai dari masalah ekonomi hingga harus putus sekolah.
Ketika itu, sang ayah yang sakit-sakitan dan sang ibu yang tak memiliki penghasilan, membuat wanita asal Madiun kelahiran 10 Oktober 1953 ini harus putus sekolah dan menuntaskan sekolahnya hingga kelas 3 SD.
Sambal Bu Rudy. Foto: Ist
Sebagai anak sulung, masa kecil Bu Rudy dihabiskan dengan bekerja, segala pekerjaan Bu Rudy lakukan sejak berusia 10 tahun. Bu Rudy harus berjuang keras mencari nafkah demi menghidupi keluarga.
Seiring berjalannya waktu, saat dirinya sudah menikah dengan Pak Rudy, keduanya mulai membuka bisnis toko sepatu di Pasar Turi pada 1983 silam. Usaha yang dilakoninya itu menjadi sumber penghasilan mereka selama satu dekade.
Saat tengah menjalani bisnis sepatu selama dua tahun lebih, ternyata musibah terjadi, Pasar Turi tempat ia berjualan terbakar hebat, hingga membuat usahanya hancur.
Tak putus asa, Bu Rudy tetap semangat dan mencoba bisnis di bidang kuliner dengan menjual nasi pecel dan nasi bungkus dengan menu udang krispi beserta sambal bawang khasnya.
Tak disangka, pelanggannya sangat menyukai sambal bawangnya itu. Hingga akhirnya, ia terinspirasi untuk membuat sambal. Kepiawaian Bu Rudy dalam mengolah sambal membuat produknya sangat disukai masyarakat.
Saat ini, Bu Rudy bisa mengolah lebih dari 400 kilogram cabai untuk dijadikan berbagai menu sambal. Tak hanya sukses menjual sambal ke seluruh Indonesia, saat ini Bu Rudy sudah membuka usaha rumah makan dan pusat oleh-oleh dengan menggandeng para pelaku UMKM yang ada di Jawa Timur.
Bu Rudy memiliki cabang terbesar di Surabaya. Di sana, ia menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jawa Timur, serta aneka sambal buatannya. Bahkan, Bu Rudy juga memiliki dapur besar untuk kebutuhan konten memasak.
Bagi Bu Rudy, ia tak pernah mengincar uang dan kekayaan. Tapi Bu Rudy lebih bahagia jika produk sambal buatannya dapat dikenal luas oleh masyarakat. Itulah yang menjadi pegangannya dalam menjalankan bisnis sambal hingga saat ini.
Bahkan, Bu Rudy memiliki filosofi yang dipegang sejak kecil, yakni 'humble' yang memiliki arti; humanis dan tidak memandang siapapun akan tetap di layani; ulet apapun tantangannya akan tetap dijalani; maksimal dalam bekerja; berdampak pada UMKM; lembut kepada siapapun; energik meskipun sudah tidak lagi muda.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait